SnT | Chapter 43 - We're really done

7.6K 369 17
                                    

SUIT AND TIE COMEBACK 📣

Fyi, novel 'She is not CINDERELLA' lagi open pre-order nih. So, buat kalian yang udah pernah baca dan ingin peluk bukunya, boleh banget pesan bukunya sekarang. Hehehe...

Don't forget to vote, comment, and share this story. ❤

Happy Reading...

______________________________________

"Bagaimana dengannya, Tuan?"

Langkah Kaki Rafael terhenti diluar pintu saat mendengar pertanyaan Brien. "Bawa dia ke rumah sakit dan hubungi pihak berwajib. Pastikan dia membusuk di penjara," ucap Rafael dingin. Setelah itu, dia kembali melanjutkan langkahnya.

"Bertahanlah, Vic. Aku mohon..."

👔👔👔

Tisch Hospital. New YorkUSA. 08:04 PM

Rafael terus mengenggam tangan Vic dengan kuat. Sudah sejam lewat berlalu, namun Vic belum sadarkan diri. Rafael juga sudah berusaha menahan diri sedari tadi untuk tidak membunuh Eugene, karena telah menyakiti Vic. Apalagi dia baru saja mengetahui fakta bila Vic keguguran karena mengonsumsi obat yang diberikan paksa oleh Eugene lewat anak buah pria itu.

Victoria sempat mengalami pendarahan setelah mengkonsumsi obat penggugur kandungan itu. Eugene kemudian meminta seorang mantan dokter—yang sudah dicabut lisensinya—untuk menghentikan pendarahan tersebut dan memeriksa keadaan Vic sebelum Rafael datang.

Mengingat hal itu membuat amarah Rafael naik sampai ke ubun-ubun. Vic pasti sangat terpukul akan hal ini, karena Rafael pun merasakan hal yang sama. Mereka sama-sama kehilangan calon anak pertama mereka dan itu semua karena Eugene Roland.

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu diluar sana mengalihkan perhatian Rafael dari wajah Victoria. Pria itu lantas memerintah orang yang mengetuk pintu tersebut untuk masuk.

Charlie dan Brien masuk tak lama kemudian. Mereka sempat menunduk untuk memberi hormat pada Rafael yang menatap keduanya dengan tajam.

"Ada apa?" tanya Rafael tanpa basa-basi. Dia memang sedang tidak mood untuk berbincang-bincang.

"Eugene sudah ditangani oleh dokter dan keadaannya sudah stabil. Tinggal menunggu dia untuk siap diinterogasi oleh polisi," jelas Brien.

Rafael menganggukkan kepalanya. "Bagus, jangan biarkan dia lolos." Kemudian tatapan Rafael beralih pada Charlie, dia yakin jika pria itu ingin mengatakan sesuatu.

Charlie berdeham sebelum berkata, "Polisi juga ingin menginterogasi Nona Victoria, Tuan."

"Polisi? Ingin menginterogasi Victoria? Apa mereka sudah gila?"

Charlie dan Brien tidak berkomentar apa-apa. Mereka tahu jika Rafael tengah dalam suasana hati yang buruk dari nada bicaranya.

Rafael bangkit dari duduknya dengan kilatan amarah yang memenuhi kedua matanya. "Kita temui polisi itu sekarang."

Dia sempat mengecup kening Vic sekilas sebelum meninggalkan ruang inap wanita itu.

Suit and Tie | ✅Onde histórias criam vida. Descubra agora