SnT | Epilogue : The Ending

17.3K 363 54
                                    

LAST CHAPTER!!!

Ok, berhubung karena ini adalah last chapter, jadi aku juga punya last question buat kalian semua.

"Akankah kalian lanjut membaca Buku II-nya?"

Wajib jawab! Kalau tidak dijawab, aku ragu untuk publish Buku II-nya. Hehehe...

Yang mau baca versi 'ehem'-nya, silakan baca di PRIVATE saja. Yang di sini hanya bagi yang tidak diperkenankan untuk membaca adegan dewasa.

Happy Reading...

______________________________________

Vic tahu jika dia sudah berjanji pada Rafael bahwa akan selalu stay. Tetapi, sangat sulit untuk mengabaikan rasa kecewanya terhadap pria itu. Belum lagi beberapa saat yang lalu, Vic baru saja kehilangan bayinya. Dan tidak menutup kemungkinan jika dia bisa saja kehilangan orang-orang yang dia sayangi lagi.

"Maaf, tapi kali ini aku harus berkorban," batin Vic.

👔👔👔

Kedua mata Rafael membulat saat mendengar informasi yang baru saja dilontarkan oleh polisi, begitu pula dengan Ruby dan Charlie yang sedari tadi mendampingi Rafael.

Mereka semua terkejut setelah mendengar kabar bila Victoria telah dinyatakan tidak bersalah kemarin malam dan sudah pulang. Katanya dijemput oleh seorang gadis cantik yang membawa saksi dan juga bukti atas semua kejahatan Eugene. Bahkan kini kedua saksi tersebut ditahan untuk dimintai keterangan.

Ruby menggeleng tak percaya. Karena bagaimana bisa orang itu mendahului mereka dan dengan senang hati menolong Vic. Memangnya mereka ada hubungan apa? Terlebih anak buahnya dan juga Rafael bersusah payah untuk menemukan bukti.

"Ciri-ciri gadis yang menjamin Vic seperti apa?" tanya Ruby serius.

"Tinggi, kulitnya putih, rambutnya panjang bergelombang, bola mata berwarna hijau, dan wajahnya terlihat polos," jawab polisi itu.

Kening Ruby berkerut. Dia sama sekali tidak mengenal orang dengan ciri-ciri seperti itu. Tidak ada gambaran dalam benaknya. "Apa dia menyebutkan nama?"

"Maaf, Nona. Tapi, untuk yang satu itu kami tidak bisa memberitahu. Di sini ada aturannya dan kami harus menjaga privacy," jawab polisi itu tegas.

Ruby menghela napas kasar. Dia terlihat gusar karena tak mendapat pencerahan, sedangkan Rafael sendiri sudah tahu siapa orang dengan ciri-ciri tersebut. Dan dia sama sekali tidak menyangka jika dia kalah cepat dengan gadis itu.

"Sudah cukup, Ruby. Ayo kita pulang!" Rafael kemudian berjalan menuju pintu keluar, diikuti oleh Charlie dari belakang.

Ruby yang masih kebingungan dengan situasi ini segera menyusul langkah pria itu, setelah sebelumnya dia mengucapkan terima kasih kepada polisi tadi.

"Rafael, kamu tahu siapa orangnya?" tanya Ruby setelah pria itu berhenti di depan pintu pengemudi.

"Elaine Berges. Pemilik gedung penthouse-ku di Paris," jawab Rafael datar.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now