- First story of The Derizcon Series -
Book I
Victoria Beverlly Adam--atau yang lebih akrab disapa 'Vic'--adalah seorang gadis yang hidupnya tidak dapat jauh-jauh dari yang namanya 'belanja'. Namun, apa jadinya jika tiba-tiba saja perusa...
Btw, siapa di sini yang nungguin Suit and Tie update?
Oh, ya! Sekedar info saja bahwa Suit and Tie part I bakal tamat sekitar 40-an chapter. Habis itu kita bakal lanjut ke part II. Aku sudah pernah menginfokan di awal-awal kalau Suit and Tie memang bakal dibagi dua.
Dan seperti biasa jangan lupa untuk klik bintang kecilnya, ya. ⭐
Happy Reading...
______________________________________
Rafael mengusap tengkuknya dengan senyum malu. "Maaf..."
Vic memindahkan cincin itu ke jari tengahnya dan pas. "Ini lebih baik. Terima kasih," ucap Vic lalu mengecup pipi Rafael pelan.
Rafael hanya mengangguk dan tersenyum. "Aku akan menunggu hingga kamu siap."
👔👔👔
Derizcon's Mansion, New York—USA. 05:51 PM
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Langkah kaki Vic terhenti di depan pintu utama saat sayup-sayup dia mendengar suara keributan dari dalam mansion. Sepertinya kini Rafael tengah beradu mulut dengan seseorang, namun Vic tidak tahu itu siapa. Dia tidak mengenali suaranya. Dia baru saja kembali dari rumah sakit—menjenguk Ayahnya.
Setelah cukup memberanikan diri, Vic kembali melangkah ke dalam sembari menajamkan pendengarannya, berusaha menguping perdebatan yang terjadi.
"Jadi, selain ingin menikahinya, kalian juga tinggal bersama?! Jangan-jangan kau juga yang membuat Adam masih dapat bertahan hingga detik ini!"
"Ya, aku memang melakukannya."
Kening Vic berkerut saat mendengarnya. Dia sedikit mempercepat langkah kakinya. Tinggal sepuluh langkah lagi.
"Sial! Sebenarnya apa yang ada di dalam pikiranmu itu?!"
Vic berhenti dan bersembunyi dibalik dinding yang menjadi pemisah antara ruang tamu dengan bagian depan. Dia sedikit mengintip dan menghela napas saat tahu jika Rafael tengah bertengkar dengan Ayahnya.
"Daddy tidak perlu memahami jalan pikiranku."
Sejujurnya Vic sama sekali tidak mengerti dengan arah pembicaraan keduanya. Mengapa Gordon Derizcon tampak sangat membencinya? Ditambah lagi sepertinya dia mengenal Pap-nya.
