SnT | Chapter 41 - Please, help me

7K 336 13
                                    

WARNING!!!

Tarik napas dalam-dalam dulu sebelum membaca chapter ini, karena dari sini-lah semuanya akan terungkap. Siap?

Jangan lupa juga untuk tinggalkan vote dan komentar penyemangat kalian.

Happy Reading...

______________________________________

"Kamu lebih dari itu. Kamu segalanya bagiku. Dan aku tidak akan melepaskanmu, Sayang. Aku tidak peduli jika kamu menganggapku egois, karena hanya kamu yang kuinginkan. Percayalah..."

Vic mengangguk. "Aku percaya. Aku juga akan berjuang. Aku akan berusaha keras untuk terlihat pantas disisimu, Rafael. Kamu tetap akan menungguku, 'kan?"

Rafael mengangguk haru. "Tentu, Sayang. Aku pasti akan menunggu."

👔👔👔

Derizcon Enterprises Holdings Inc. ManhattanNYC. 03:01 PM

"Ternyata kau masih di sini," desis Gordon

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ternyata kau masih di sini," desis Gordon.

"Saya bekerja di sini," balas Vic. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tenang.

"Ck! Aku tahu jika kau memilih untuk stay disampingnya hanya karena menginginkan harta putraku. Bagaimana pun kau memerlukan seseorang untuk menopang hidupmu dan juga keluargamu itu."

Kedua tangan Vic terkepal di dua sisi tubuhnya. "Justru saya di sini bekerja untuk bisa menghidupi keluarga saya sendiri. Jadi, tuduhan Anda sama sekali tidak benar."

Gordon tertawa sinis. Dia menutup pintu dan berjalan pelan menuju meja Vic. "Benarkah? Lalu, mengapa kau bisa hamil?"

"Itu—"

"Kau tidak lebih dari wanita penggoda yang menjual dirinya kepada pria-pria kaya," potong Gordon. Pria itu sudah berdiri di depan meja Vic.

"Jaga ucapan Anda!" bentak Vic. Persetan dengan yang namanya sopan santun. Dia tidak terima jika dihina seperti ini.

"Kau berani berteriak di depanku?" tanya Gordon penuh penekanan. "Seharusnya aku yang berteriak seperti itu di depanmu. Jauhi putraku!"

Vic bersedekap, menatap Gordon dengan angkuh. "Saya tidak mengambilnya, dia-lah yang berlari ke arah saya."

"Kau!"

"Saya sudah pergi dari rumah itu dan itu adalah keinginan Anda. Jadi, jangan berharap lebih lagi dari saya lagi. Saya peringatkan juga untuk tidak menyentuh keluarga saya," ucap Vic dengan tegas. Dia sama sekali tidak takut, walaupun yang dihadapinya adalah Ayah Rafael sendiri.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now