SnT | Chapter 33 - I will always choose you

7.4K 392 22
                                    

SUIT ANT TIE COMEBACK!!!

Sorry baru bisa update sekarang, karena chapter ini tuh aku rombak 100%. Kenapa aku rombak? Karena alur yang terlalu cepat dan melenceng dari outline yang sudah aku buat sebelumnya.

But, semoga kalian puas ya dengan chapter ini. 😳

Soalnya aku sendiri saja baper pas membayangkannya. Hehehe...

Happy Reading...

______________________________________

Vic tersenyum lembut, lalu mengelus punggung tangan Ayahnya. "Pap tenang saja. Biar itu menjadi urusanku. Yang terpenting sekarang Pap haruslah sembuh."

Adam menganggukkan kepalanya. Sementara Lindy yang mendengar kebohongan Vic hanya dapat menahan tangis. Dia mengerti mengapa Vic tidak menjelaskan yang sebenarnya, terlebih disaat suaminya baru saja sadar.

👔👔👔

Derizcon Enterprises Holdings Inc. ManhattanNYC. 06:05 PM

Vic tengah mematikan monitor dan merapikan meja kerjanya saat Rafael menghampirinya, mengajaknya pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vic tengah mematikan monitor dan merapikan meja kerjanya saat Rafael menghampirinya, mengajaknya pulang.

Sudah dua bulan Vic bekerja sebagai sekretaris Rafael dan sudah dua bulan juga mereka pulang bersama. Hubungan keduanya berjalan dengan baik. Tak jarang juga keduanya terlihat seperti sepasang kekasih, namun itu hanya pandangan orang-orang di sekeliling mereka. Nyatanya hubungan yang dijalani mereka itu tanpa status yang jelas.

Vic juga tidak mempermasalahkan hal itu. Baginya, Rafael yang bersikap baik seperti sekarang sudah lebih dari cukup. Pria itu juga tidak pernah lagi memaksanya untuk berhubungan. Mereka hanya melakukannya jika keduanya setuju.

Kesehatan Ayah Vic juga sudah berangsur baik. Dan kata dokter, jika hasilnya terus baik, beliau bisa keluar dari rumah sakit.

Vic menutup tas selempangnya, lalu bangkit dari duduk. Menerima uluran tangan Rafael. Mereka kemudian berjalan keluar dari ruangan dan menuju lift. Wajah keduanya tampak bersinar karena selalu tersenyum pada satu sama lain.

Ting!

Pintu mesin kotak persegi itu terbuka. Mereka bergegas memasukinya dan menekan tombol lantai lobby.

"Apa kamu lelah?" tanya Rafael memecah keheningan. Sedari tadi memang belum ada yang membuka suara.

"Tidak terlalu," jawab Vic pelan.

Suit and Tie | ✅Where stories live. Discover now