Chapter 3

1.3K 200 9
                                    

Minhyun masih tertegun di tempat nya. Ia masih mencerna perkataan Daniel yang tiba tiba padanya, belom lagi dengan raut wajah Daniel yang bisa dikatakan tidak baik dan membanting pintu seakan marah padanya.

Apa yang salah dengan atasannya kali ini ?

"Seongwu ? Apa yang di lakukan Seongwu pada Tuan Kang ? Seperti nya Seongwu melakukan kesalahan yang fatal" gumam Minhyun kecil, yang kemudian melangkahkan kaki nya menuju ruangan Seongwu yang berada di lantai berbeda dengan nya.

Tak butuh waktu yang lama bagi Minhyun menuju ruangan Seongwu.

Tok Tok Tok

"Masuk" ucap Seongwu dari dalam.

Seongwu yang tadinya masih memeriksa beberapa berkas langsung menghentikan aktivitasnya saat melihat bahwa Minhyun lah yang memasuki ruangannya.

"Ada apa Minhyun-ssi ?" tanya Seongwu bingung. Jujur setiap kali tiba tiba Minhyun ke ruangannya ataupun menelfonnya Seongwu bergidik ngeri, pasalnya pasti tak jauh bahwa Daniel lah yang menginstruksikan padanya.

Seongwu tau Daniel adalah seorang yang tegas, dan terkesan dingin pada bawahannya, kecuali bawahannya mengesankan dirinya dengan pekerjaan, maka Daniel akan berubah menjadi tipikal yang hangat, dan mengapresiasi pekerjaan bawahannya itu.

Seongwu tampak sedikit meneguk salivanya kasar.

"Begini .... adakah kau menyinggung Tuan Kang ?" tanya Minhyun hati hati.

Seongwu tampak berfikir sejenak, dan menggelengkan kepala nya pelan.

"Seperti nya tidak ada .... belakangan ini aku tidak melakukan kesalahan mengenai pekerjaan ku, dan kemarin ini Tuan Kang menyuruh ku untuk menyurvei dalam project baru, untuk itu aku menyuruh anak buah ku agar berangkat ke Jeju lusa" jawab Seongwu santai.

Minhyun tampak mengeryitkan dahinya, seolah mencari titik celah yang mungkin memicu kemarahan atasannya ... Kang Daniel.

"Lalu siapa yang kau kirim untuk berangkat ke Jeju ?" tanya Minhyun.

"Jihoon ... dan Lucas" jawab Seongwu langsung.

Minhyun yang sangat memahami Daniel, kini mulai paham alasan Daniel memanggil Seongwu ke ruangannya, alasan terbesar Daniel tak lain karena Jihoon terseret disana.

Minhyun menghela nafas panjang sebelum memberitahu Seongwu agar datang keruangan Daniel.

'Seperti nya Seongwu lupa kalau Jihoon bukan lah orang sembarangan, terlebih dia tak tahu bahwa kekasih bosnya yang ia suruh kesana .... malang sekali nasibnya' monolog Minhyun dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

"Ada apa ? Kenapa kau menggelengkan kepala seperti itu Minhyun-ssi ?"

"Tak Apa ... Aku kesini, untuk memberi tahumu, bahwa Tuan Kang memanggil mu ke ruangannya" ucap Minhyun.

"Kau yakin ?? Dalam hal apa Minhyun-ssi ?" Tanya Seongwu sedikit panik.

Namun Minhyun hanya mengendikkan bahunya sebagai jawaban pada Seongwu.

"Baiklah aku akan kesana" ucap Seongwu sambil merapihkan berkas berkas yang ada di hadapannya.

...
...

Tok Tok Tok

Minhyun melangkahkan kaki nya masuk ke ruangan Daniel.

"Tuan Kang ... Seongwu-ssi sudah ada di depan"

"Suruh dia masuk" ucap Daniel dingin.

Tak lama Seongwu masuk ke ruangan Daniel.

"Duduk !" ucap Daniel dingin tanpa menatap Seongwu, manik Daniel masih fokus pada dokumen yang ada di hadapannya.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin