Chapter 27

619 97 15
                                    

Jihoon dan Daniel kini sudah berada di restoran yang Jihoon pilih sesuai dengan arah langkah kaki nya yang sebelumnya menuntunnya.

Keduanya tampak tersenyum satu sama lain bahkan sedikit tertawa mengingat hal konyol yang tadi dilakukan oleh Jihoon.

Ya Jihoon sadar bahwa tingkah nya sebelumnya adalah tindakan hal yang konyol.

"Hyung maafkan atas tindakan konyolku tadi" ucap Jihoon dengan cengirannya.

Daniel menggelengkan kepalanya seolah menyanggah perkataan Jihoon.

"Kau menggemaskan, aku tak masalah melihatmu seperti itu Love" ucap Daniel dengan tatapan memuja Jihoon.

Jihoon hanya diam dan tampak malu malu dengan apa yang dikatakan oleh Jihoon.

"Hyung ... apakah setelah ini kau masih banyak pekerjaan ?" tanya Jihoon tiba tiba.

Daniel tak langsung menjawab melainkan berusaha mengingat banyaknya berkas yang harus ia selesai kan pada hari ini.

"Memang nya ada apa ?" tanya Daniel pada Jihoon tanpa mengatakan mengenai pekerjaan nya yang sebenarnya masih banyak yang harus dikerjakan.

Jihoon sedikit menunduk dan memainkan ujung ujung jarinya.

Entah lah rasanya belakangan ini setelah menjadikannya sebagai tunangan Daniel ia menjadi ingin lebih bermanja - manja dengan kekasih nya itu.

"Mmm... aku ingin mengajak hyung menonton ... ada film yang bagus hyung ... tapi ... mungkinkah ? apa hyung sibuk ?" tanya Jihoon hati hati karena ia tak mau mengganggu aktifitas Daniel.

Hati Daniel berdesir melihat kekasih nya itu, sungguh ia senang bahwa Jihoon kini menjadi lebih terbuka padanya.

"Baiklah, nanti kita nonton ... kau atur saja jadwalnya" ucap Daniel.

Seulas senyuman Jihoon langsung terkembang sempurna, reflek Jihoon beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Daniel.

"Gomawo hyung" ucap Jihoon senang memeluk Daniel yang masih duduk.

Cup

Jihoon awalnya ingin mengecup pipi Daniel, namun Daniel yang menyadari gerak gerik Jihoon reflek menolehkan wajah nya, dan mencuri ciuman pada bibir Jihoon yang terasa manis untuk Daniel.

"Hyung ... kau curang" cicit Jihoon pelan sambil mempoutkan bibir nya.

Daniel hanya tersenyum menatap Jihoon.

"Aku bukan curang tapi memanfaatkan kesempatan" ucap Daniel santai.

Mendengar jawaban itu Jihoon menghentak hentakkan kaki nya kecil kembali ke arah tempat duduknya lagi.

"Jadi apakah sekarang kekasih ku sedang merajuk ?" tanya Daniel pada Jihoon.

"Permisi Tuan .. sudah bisa saya tulis pesanannya ?" tanya seorang pelayan yang datang ke meja Daniel dan Jihoon.

Daniel menganggukan kepalanya dan memesankan makanan untuk nya dan juga Jihoon, sedangkan Jihoon sibuk mempoutkan bibirnya tak mau berbicara pada Daniel.

Setelah pelayan itu pergi, barulah Daniel kembali menanyakan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.

Namun Jihoon tetaplah Jihoon ia masih setia mendiamkan Daniel.

"Baiklah ... baiklah aku minta maaf love ... sebagai permintaan maafku setelah ini aku yang akan memesankan tiket kita nonton" ucap Daniel pada akhirnya demi mengambil hati kekasihnya itu.

Sedikit demi sedikit raut wajah Jihoon berubah, dan lebih baik dari sebelumnya.

Ada kelegaan yang Daniel rasakan saat melihat perubahan raut wajah Jihoon itu, Daniel segera mengambil handphone nya dan memberikan pesannya pada sekretarisnya.

Tak butuh waktu lama sang sekretaris yang tak lain Minhyun segera membalas nya denga cepat.

'Hah ~ tak salah aku memperkejakannya' benak Daniel.

"Jadi love... sore ini, lebih tepatnya jam 5 kita akan menonton, untuk itu nanti kita pulang kantor bersama jam 4 bagaimana love ?" tanya Daniel lembut sambil melirik jam nya yang bertengger di lingkar lengannya.

Jihoon yang mendengarkannya hanya menganggukan kepalanya dengan antusias.

Sungguh ia sangat senang dengan Daniel yang kini semakin memanjakannya, dan menuruti segala keinginannya.

'Oh... love mengapa kau begitu menggemaskan' lirih Daniel dalam benak yang selalu menganggumi kekasih nya itu.

***

Seorang pemuda tampak duduk dengan malas di ruang keluarganya dihadapkan dengan pria paruh baya yang masih mengenakan kemeja nya.

"Ada apa denganmu ? Mengapa kau berulah ?" tanya pria paruh baya itu.

Pemuda itu hanya mengendikkan bahunya pelan.

"Bukan aku yang salah ... aku hanya ingin menemui nya dengan baik" ucap pemuda itu membela diri.

Pria paruh baya itu hanya dapat menggelengkan kepalanya seakan tak percaya dengan sikap putra satu satunya itu, yang belakangan ini membuat ulah dengan salah satu musuh perusahaannya, dengan begitu bukankah menjadi suatu kelemahan akan perusahaannya ? itulah yang terbesit di pikiran pria paruh baya itu.

"Baiklah aku akan mendengarkan ceritamu, sebelum aku menarik kesimpulan" ucap pria paruh baya itu sesabar mungkin.

Pemuda itu tak menjawab melainkan hanya melambaikan tangannya, dan beranjak dari tempatnya.

Baru saja pemuda itu hendak melangkah menjauhi tempat yang sebelumnya ia duduki, pemuda itu menghentikan langkahnya.

"Aku akan mengurusnya sendiri... terimakasih sudah membantuku, setelah ini aku yang akan mengurusnya ... kau pantau saja dari jauh" ucap pemuda itu tanpa menatap lawan bicaranya.

Seketika pria paruh baya itu mengerutkan alis nya dan memutar otak nya berusaha memahami perkataan yang dimaksud anaknya itu.

'Apa maksudnya ? apa yang akan ia lakukan ? bukan hal konyol yang nantinya akan dia lakukan bukan ?' monolog pria paruh baya itu dalam benak sambil menatap punggung pemuda yang tak lain anaknya itu semakin menjauh dari arah pandangannya.

Pria paruh baya yang semakin lama semakin tertekan dengan apa yang ia fikirkan, terlebih mengingat hal hal kemungkinan yang akan diambil anaknya, otomatis pria paruh baya itu semakin memberontak pada dirinya sendiri.

"KIM DONGHAN !! berhentilah mengusik orang - orang itu ! jangan berurusan kembali ... aku mengingatkan mu sebagai appa mu!" ucap pria paruh baya itu berteriak.

........

TBC

Haiii masih inget work ini kah ? maaf yaa lama seya ngga up, soalnya sekarang fokus seya jadi terpecah pecah hehe, barusan seya coba cek work satu satu, dan seya baru ngeh kalau work ini ternyata sudah ada draftnya tapi seya lupa up 🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️, sekali lagi maaf yaa 🙏🙏

See you next chapter

Please leave comment and vote ...

.
.

Seya

MY TREASURE [NIELWINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang