Chapter 15

992 164 9
                                    

Daniel tak pernah meninggalkan Jihoon sedetik pun, bahkan dengan terpaksa Guanlin yang membeli makanan untuk Daniel yang tak mau beranjak dari tempat Jihoon sedikitpun.

Jihoon berkali kali membujuk Daniel untuk istirahat dan membiarkannya sendiri agar Daniel makan terlebih dahulu.

Namun Daniel tetap lah Daniel, ia kukuh dengan pendiriannya, yang tak mau berpindah tempat dari sisi ranjang Jihoon.

Dengan terpaksa Jihoon berpura pura merajuk pada Daniel agar Daniel mau mengikuti perkataan nya.

"Hyung ... jika hyung seperti ini ... aku akan marah denganmu ... aku tak akan berbicara denganmu lagi hyung" ucap Jihoon pada akhirnya.

Setelah mendengar penuturan Jihoon tersebut, Daniel tercekat di buatnya.

Ia tak menyangka kekasih nya akan mengatakan hal itu, hanya karena ia tak beranjak dari tempat nya untuk sekedar makan.

"Baiklah ... aku mengalah ... aku akan makan makanan yang dibelikan Guanlin dulu ... tapi kau berjanji tak akan mendiamkanku" cicit Daniel selayaknya anak kecil yang tidak akan mendapatkan imbalan jika tidak dituruti.

"Hng ... tentu saja" jawab Jihoon sambil menampilkan senyuman indahnya.

Daniel menyukai senyuman itu ....

Melihat Jihoon yang kini kembali tersenyum tidak seperti sebelumnya, Ada sedikit kelegaan yang Daniel rasakan dalam dirinya.

'Akhir nya aku dapat melihat senyuman mu kembali Ji' lirih Daniel dalam benak.

...
...

"Hyung ... ini cctv dari bar and cafe itu, barusan salah satu anak buahku mengantarkan nya padaku" ucap Guanlin sambil menyerahkan sebuah simcard kecil.

Daniel menganggukan kepala nya dan mengambil laptop nya yang selalu ia bawa kemanapun.

Dimana Jihoon ??

Jihoon sudah kembali terlelap diranjang kasur rumah sakit.

Sedangkan Daniel dan juga Guanlin masih terjaga seperti sebelumnya.

Daniel membuka rekaman cctv tersebut, dan ia dapat melihat kekecewaan dari raut wajah Jihoon sebelumnya.

'Ah ... aku memang bodoh ... kau sungguh mengecewakannya niel' lirih Daniel dalam benak.

"Perhatikan ini hyung !" seru Guanlin saat melihat Donghan yang sedang menukarkan minuman Jihoon dengan miliknya, dan jangan lupakan Daniel yang tengah mengepalkan tangannya geram saat melihat wajah licik Donghan yang sedari tadi memerhatikan kekasih nya itu dari atas hingga bawah.

"Sungguh kau akan celaka Kim Donghan !" gumam Daniel sedikit meninggikan bicaranya.

"Tenang hyung ... kau jangan meninggikan suaramu ... ini masih di rumah sakit" ucap Guanlin seraya mengingatkan Daniel.

"Hubungi dia Guanlin-ah aku perlu bertemu dengannya ... kalau bisa sekarang sebelum Jihoon bangun" ucap Daniel yang terlampau emosi.

Guanlin tak dapat mengelak ucapan Daniel, toh disini memang Donghan lah yang bersalah bukan ?

Dengan satu kali panggilan, Guanlin berhasil menghubungi Donghan, dan mengajaknya bertemu.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Onde histórias criam vida. Descubra agora