EPILOG-1

602 72 22
                                    

"Yak hyung !!! Tak bisakah kau tak menggodaku terus ?" bentak pemuda manis dengan pakaian nya yang sudah rapi seperti ingin ke kantor.

Sebuah kekehan pelan, dan pelukan sayang dari belakang nya justru semakin erat memeluk dirinya.

"Tak bisakah kau tidak ke kantor ? Aku kan sudah bilang kau tak perlu rajin ke kantor, aku tak akan mempermasalahkannya," ujar Daniel dengan manjanya mencoba tetap menempel di belakang Jihoon seolah tak ingin lepas dari Jihoon.

Jihoon memutar manik nya malas, dan mendengus kesal.

Sungguh ia tak mengerti lagi dengan suami nya itu.

Bukankah dari awal pernikahannya ia sudah mengatakan pada Daniel, bahwa ia masih ingin bekerja ?

Lalu mengapa kerap kali ia berangkat kerja pasti ada saja ulah Daniel, bahkan pernah dalam sekali waktu Jihoon tak dapat menyanggah permintaan Daniel yang aneh, yaitu bercinta dengannya di pagi hari, berhubung saat itu dirinya dan Daniel masih menikmati seminggu pernikahan mereka jadi tentu saja Jihoon tak menolak, namun kali ini Jihoon bertekad untuk tetap ke kantor.

Masih ingat kalau Jihoon seorang yang profesional ?

Untuk itu ia tetap mendisiplinkan dirinya walaupun suami tercinta nya itu adalah pemilik kantor dimana ia bekerja.

"Hyung ~ lepaskan, kau kan tahu aku hanya di perbolehkan kerja ditempat mu sampai kita memiliki anak, untuk itu sebelum aku hamil, aku ingin bekerja semaksimal mungkin," ujar Jihoon sedikit merajuk agar Daniel dapat mengerti.

Daniel menghela nafasnya pelan lalu melepaskan pelukannya.

"Baiklah, kau tunggu disini, aku akan ganti pakaian, kita berangkat bersama ke kantor," ujar Daniel pada akhirnya.

Sejujurnya Daniel sadar akan hal yang Jihoon bicarakan hanya saja telinga nya malas sekali mendengar perbincangan mengenai istrinya itu di kantornya.

Untuk beberapa karyawan yang tak mengetahui pernikahan mereka kerap kali mengatakan Jihoon dengan berbagai gosip yang ada, mulai dengan Jihoon yang mencoba mengambil hatinya demi kelancaran kenaikan jabatan, atau seorang penggoda lelaki dan lain hal, terlebih staf divisi yang sama dengan Jihoon yang mengetahui pernikahan dirinya dan mereka disuruh bungkam oleh Jihoon tanpa harus memberitahukan informasi hal itu pada karyawan lainnya yang tidak mengetahui informasi itu.

Rasanya Daniel ingin mengulang pesta pernikahannya itu dan mengundang satu kantornya agar mereka semua dapat tutup mulut dan tak mengatakan hal aneh aneh tentang Jihoon, istri tercinta nya.

Tak terlalu lama setelah nya, Daniel telah benar benar mengganti pakaiannya itu dengan pakaian kantornya.

"Ayo kita berangkat sekarang," ujar Jihoon sambil mengapit lengan Daniel.

Sebuah senyuman tipis yang di paksakan Daniel coba berikan pada Jihoon.

'Semoga saja kau hamil sebentar lagi, sehingga aku punya alasan untuk membuat mu tidak kekantor, dan aku dapat menghukum mereka semua tanpa kau ketahui ... apa nanti malam aku meminta lagi jatahku ?' Monolog Daniel pada dirinya sendiri seolah ia sedang menyiapkan sebuah strategi.

Selagi Daniel sibuk dalam pemikirannya itu, Jihoon yang sedari tadi memperhatikan suami nya hanya memutarkan manik nya malas, entahlah setelah ia menikah dengan Daniel seolah ia sudah mengetahui jalan pikiran suaminya itu.

'Ish hyung ... aku kan juga ingin menikmati pekerjaanku dulu ... aku tau kau khawatir padaku, tapi ... aku tak peduli sekarang, toh aku sudah belajar dari masa lalu ku sebelum menikah denganmu,' benak Jihoon dalam hati, yang tentunya tanpa di ketahui sang suami.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Where stories live. Discover now