Chapter 17

846 156 36
                                    

Berhubung Daniel tidak bisa melihat Jihoon yang terus menerus merajuk dan merengek padanya, dengan terpaksa Daniel mengikuti perkataan Jihoon yang ingin kembali pulang ke Seoul, walaupun kondisi tubuhnya belom sepenuhnya fit.

"Kau senang ?" tanya Daniel lembut sambil mengusap rambut Jihoon.

"Hng" dengung Jihoon sambil menganggukan kepalanya beberapa kali.

"Baiklah karena hyung telah menuruti kemauanmu, setelah ini kau harus mengikuti kemauan hyung eoh ?" tanya Daniel.

"Apa hyung ?" tanya Jihoon sambil mengerjapkan maniknya.

"Besok kau harus istirahat total selama minimal 2 hari, kau tak usah bekerja terlebih dahulu ... biar aku yang mengurus nya di kantor mengenai izin cuti dirimu" ucap Daniel pada Jihoon tegas.

"Tapi hyung .... aku kan sudah lama tidak ke kantor, bagaimana dengan project perusahaan ?" tanya Jihoon yang ingin menyanggah pernyataan Daniel.

"Tak ada tapi tapi-an, aku tidak ingin tambah sakit Ji, kau ingat pesan dokter ... kau di perbolehkan pulang asalkan kau tak boleh kelelahan" ucap Daniel tegas.

Dengan berat hati akhirnya Jihoon mengalah dan menganggukan kepalanya.

Jihoon menyamankan dirinya pada dada Daniel yang kini tengah duduk di sampingnya di kursi VIP pesawat.

'Nyaman ...' lirih Jihoon dalam benak, yang kemudian memejam kan manik nya.

Daniel menghela nafas perlahan, dan mengamati wajah Jihoon yang tampak tenang.

'Aku bersyukur kau berada di sisiku Ji... aku tak ingin kau sakit kembali .... haruskah aku melamarmu pada appa mu agar kita selalu bersama ...' lirih Daniel dalam hati, sambil sesekali mengusap lembut rambut Jihoon.

...
...

Tuan Park yang pulang lebih cepat dari kantornya, kini sudah menyiapkan makanan kesukaan anak semata wayang nya itu.

Ya Daniel memberitahukan pada Tuan Park bahwa Jihoon akan ia langsung antarkan pulang saat setibanya nanti di Seoul, untuk itu Tuan Park ingin menyambut anaknya yang baru saja sembuh dengan makanan -makanan kesukaan nya.

Tuan Park sejujurnya merasa bersyukur, karena kini selain dirinya, ada juga seseorang yang menjaga anaknya itu.

Ia tak pernah menyangka sebelumnya, bahwa akan ada pemuda baik yang tidak memanfaat kan anaknya dengan status Jihoon yang sebenarnya adalah pewaris dari perusahaan Tuan Park, ataupun memanfaatkan kebaikan serta kepolosan Jihoon.

"Kurasa aku bisa mempercayakan Jihoon pada Daniel, dia pemuda yang bertanggung jawab" lirih Tuan Park sambil menata makanan -makanan yang kini tertata di atas meja makan.

Tak berapa lama setelah itu, terdengar bunyi pintu terbuka dengan derapan langkah kecil, sontak Tuan Park langsung melangkahkan kaki nya ke arah pintu utama.

"Appa !!" pekik pemuda manis, saat menatap Tuan Park dari kejauhan.

Dengan riang ia berlari kecil kearah Tuan Park, serta menubrukkan dirinya ke dalam pelukan Tuan Park.

Tuan Park dengan sigap menahan tubuh Jihoon yang di hempaskan ke dalam pelukannya.

"Kau ini ... masih belom berubah eoh ?" ucap Tuan Park sambil mengusap punggung Jihoon.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Where stories live. Discover now