Chapter 6

1.1K 186 3
                                    

Jihoon menggeliatkan badannya di kasur saat matahari kini sudah memasuki celah celah jendela kamar tidur Jihoon.

Jihoon mengerjapkan maniknya sejenak, dan mendudukkan dirinya di kasur menyadarkan diri nya untuk bangun sepenuhnya.

Dengan rasa kantuk yang masih tertahan, Jihoon melangkahkan kaki nya ke kamar mandi.

Setelah kurang lebih 10 menit Jihoon berada di kamar mandi, Jihoon mengambil bajunya, dan memakaikan di tubuhnya.

Mengingat besok Jihoon akan pergi ke Jeju selama 2 hari, dan mungkin tidak dapat bertemu dengan Daniel, dengan cepat Jihoon mengambil handphone nya yang berada di nakas meja, dan hendak membuat panggilan pada Daniel bahwa ia ingin menghabiskan banyak waktu dengannya hari ini.

Ddrrt
Ddrrt

Sebuah pesan baru saja masuk ke handphone Jihoon, dengan cepat Jihoon membuka pesan tersebut saat melihat nama kekasihnya yang berada di notifikasi.

Awalnya Jihoon sangat bersemangat membuka pesan tersebut, namun saat membuka pesan yang baru saja Daniel kirimkan, Jihoon langsung murung dibuatnya.

Pasalnya pesan singkat tersebut mengatakan bahwa ia tak dapat menjemput dan mengantarnya pulang pada hari ini seperti biasanya dikarenakan banyak nya jadwal rapat serta pertemuan yang harus Daniel kerjakan hari ini.

Sirna sudah khayalan Jihoon sebelumnya yang ingin mengajak Daniel pulang cepat, dan nge-date berdua dengan kekasih nya itu.

Dengan perasaan campur aduk Jihoon keluar dari kamarnya dan berjalan malas ke arah ruang makan, yang dimana biasanya appa nya sudah menyiapkan sarapan.

"Ada apa denganmu pagi ini ? kenapa wajah mu tampak kusut seperti itu ?" tanya Tuan Park yang bingung melihat tingkah putranya.

Jihoon menggelengkan kepala nya pelan, dan sesekali menghela nafasnya pendek sambil menundukkan kepalanya.

Tuan Park mengeryitkan dahinya.

"Apakah ini karena Daniel ?"

Mendengar nama Daniel di sebutkan oleh Tuan Park, Jihoon pun langsung mendongak menghadap Tuan Park.

"Daniel sibuk" dengus Jihoon kesal sambil mempoutkan bibirnya.

"Hanya karena itu ?" tanya Tuan Park meyakinkan pendengarannya.

Jihoon pun menganggukan kepala nya lucu, membuat Tuan Park tak dapat menahan tawanya karena tingkah anaknya.

"Besok aku akan ke Jeju tadi nya aku fikir sebelum aku kesana aku bisa menghabiskan hariku dengannya hari ini ... tapi nyatanya tidak" cicit Jihoon mengadu pada Tuan Park.

"Kau ini ... kau sudah bilang pada Daniel mengenai keinginan mu itu ?" tanya Tuan Park.

Jihoon menggelengkan kepalanya.

"Aku tak mau mengganggu nya" ucap Jihoon pada akhirnya.

"Jika memang keputusanmu begitu ... maka tak seharusnya kamu cemberut seperti ini ... tak baik Jihoon-ah" ucap Tuan Park seraya menasihati Jihoon.

"Hng ... aku tau appa .... terimakasih atas nasihatnya" ucap Jihoon sambil berusaha memberikan senyumannya pada Tuan Park.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang