Chapter 30

669 82 19
                                    

BRAKK !!

Suara hantaman keras pada pintu kiri mobil Jihoon terdengar jelas.

Rasanya Jihoon ingin mengumpat dengan pemuda yang menyetir dengan seenak jidat nya menghantam mobil nya hingga Jihoon terpaksa membanting setirnya kekanan, dan menabarak pembatas jalan.

"Arghh ... sialan !" Umpat Jihoon kesal.

Tanpa mempedulikan keadaan tubuhnya yang sebenarnya jauh di katakan baik, Jihoon keluar dari mobil nya sambil sedikit membanting pintu mobil nya kasar.

Seperti dugaan Jihoon bahwa mobil yang menabrak nya juga berhenti dan parkir di belakang mobil Jihoon.

"Hei kau ! berani sekali menabrak mobilku ! apakah kau mabuk tak bisa membawa mobil dengan baik ?" tanya Jihoon dengan nada meninggi tentunya.

Pemuda yang di hadapan Jihoon tampak kikuk, dan berkali kali tatapan nya tampak sedikit mencuri curi melihat kening Jihoon.

"Jawab !" bentak Jihoon.

Pemuda yang ada di hadapan nya sedikit terlonjak, tak menyangka bahwa pemuda yang berada di hadapannya justru malah dengan tiba tiba membentak dirinya, yang berkebalikan jauh dari wajah manis nya yang seperti mustahil Jihoon akan membentaknya.

"Maafkan saya Tuan, tangan saya sedikit terkilir dan tak dapat mengontrol kecepatan, hingga saya membanting setir kekanan ke arah mobil anda," ucap pemuda itu seakan sungguh sungguh.

Jihoon menghela nafasnya kasar.

Sejujurnya ingin sekali Jihoon tak menerima permintaan maaf dari pemuda yang dengan seenak nya menabrak mobilnya, namun berhubung hati nurani Jihoon yang berbicara, maka dari itu Jihoon akhirnya memaafkannya, dengan syarat ia tak mengulangi nya kepada orang lain seperti dirinya.

"Yasudah a...-aku ..."

'Arrgh kenapa tiba tiba kepala ku terasa berat dan pusing ?' benak Jihoon sambil memegang kepalanya.

Baru saja Jihoon hendak melanjutkan kata kata nya kepada pemuda yang di hadapannya.

Seketika pandangan Jihoon mulai sedikit mengabur.

Brugh !

Pemuda yang sadar Jihoon tiba tiba ambruk langsung memegang Jihoon, dan membopong nya masuk ke dalam mobilnya.

Darah yang berada dekat pelipis Jihoon bertambah deras.

Ya Jihoon tak sadar jika dahi yang dekat pelipis nya berdarah.

"Arghh , bagaimana ini ?!" Panik pemuda itu saat menyadari bahwa Jihoon tak sadarkan diri.

Dengan segala pikiran yang tampak bercabang, akhirnya pemuda itu segera menghubungi orang yang menyuruh dirinya.

"Halo pak"

"Hng ada apa ?"

"Pak, Mmm ... pemuda yang di sebutkan sebelumnya tidak sadarkan diri, dan lumayan banyak mengeluarkan darah."

Brak !

Terdengar keras suara pukulan meja di seberang telefon.

"Apa yang kau lakukan ? bukankah aku hanya menyuruhmu untuk mengamankannya ?"

"Maaf pak, aku hilang kendali dan tanpa sengaja menabrak tuan Jihoon"

"Aish kau ini ...,"

Perlahan pemuda yang berada di seberang telefon mulai mengendalikan diri.

"Haruskah saya membawanya ke rumah sakit ?"

MY TREASURE [NIELWINK][END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora