Chapter 33

565 68 16
                                    

Warning !!! Di chapter ini banyak adegan kekerasan, dan bisa di bilang kategori (M), walaupun masih wajar...

Jadi bagi yang menurut kalian ngga cocok dengan kategori diatas, langsung skip ke next chap aja ya ...

.
.


Sebuah senyuman terangkat sebelah dari wajah pemuda yang tadi membawa balok besar yang dapat di gambarkan pada wajah pemuda itu.

ia merasa sedikit puas lantaran berhasil menyiksa pemuda yang tergeletak lemah di dekat kaki nya.

"Kau menyudutkan ku seolah aku telah melakukan kasus rencana pembunuhan, yang nyatanya aku tidak mengusik mu, aku hanya ingin menemui mu itu saja, dan sekarang sesuai dengan apa yang kau sudutkan padamu, aku memenuhi seperti apa yang kau ucapkan, aku ingin tau sejauh mana kau akan menderita," ujar pemuda itu.

Tak lama seorang pemuda tinggi datang dengan seorang pemuda manis yang tampak terluka dibagian kepalanya dalam gendongannya.

"Akhirnya kau datang !" pekik Donghan keras.

Setelah nya Donghan menyuruh anak buah nya itu untuk menempatkan Jihoon yang masih tertidur karena rasa takut sebelumnya pada sebuah kasur yang sudah ia siapkan.

Jihoon masih belom terusik ataupun sadar bahwa ia sudah berada di tempat asing saat ini.

"Setelah kau taruh disana, kau urus dia, biar aku yang mengurus pemuda manis itu !" pekik Donghan sedikit meninggi.

Tentu saja anak buah Donghan menuruti perkataan Donghan.

Bagaimana pun ia tak dapat menolak instruksi Donghan sejauh ini.

Dengan langkah kaki perlahan ia menatap tubuh Jihoon yang terlapisi pakaian dari atas hingga bawah.

Entah mengapa ia selalu menyukai wajah Jihoon yang tampak tenang dan manis saat ia pertama kali bertemu, atau pun sekarang yang masih memejamkan kedua manik nya itu.

"Seharus nya kau bersama ku saja ..., tak usah bersama hyung, aku juga sama dengannya, keluarga dari orang berada dan aku dapat memuaskan mu ...," lirih Donghan sambil mengikat kedua tangan dan kaki Jihoon pada ujung ujung kasur.

Manik Donghan tak lepas dari wajah dan tubuh Jihoon yang entah mengapa membuat nya lebih bergairah dan merasa ingin memiliki nya.

"Eughh," lenguh Jihoon pelan.

Kedua manik Jihoon yang awalnya terpejam mulai terbuka.

"Hallo," ujar Donghan tepat diatas wajah Jihoon.

Jihoon yang mendapati wajah Donghan spontan menggerakkan tubuhnya, dan berusaha berteriak sekuat mungkin.

"LEPAS ... LEPAS ... PERGI !! Hyung...," teriak Jihoon dengan nada bergetar.

Sungguh ia sangat takut dengan pemuda yang ada di hadapan.

Kenangan buruk akan masa lalu nya seolah seperti film yang tiba tiba saja berputar dikepalanya.

Dalam hati Jihoon berusaha memanggil nama Daniel.

Jihoon belum sadar bahwa kekasihnya itu kini tak jauh darinya, hanya saja dalam kondisi yang sama buruk nya dengannya.

Daniel masih tak sadarkan diri dalam posisi yang dipaksakan untuk duduk di bangku, dengan darah yang terus mengalir dari belakang kepalanya.

Manik Donghan yang terus memperhatikan baik baik Jihoon, tiba tiba terfokuskan dengan jari Jihoon, dimana tersemat sebuah cincin disana.

MY TREASURE [NIELWINK][END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें