Chapter 4

1.2K 190 3
                                    

"Ada apa dengan Jihoon ? kenapa dia menciumi handphonenya seperti itu ?" tanya salah satu senior Jihoon yang berada dalam satu ruangan dengan Jihoon.

Jihyo yang berada dengan senior tadi langsung mengendikkan bahunya.

"Sudah lah .... mungkin dia lagi senang, makanya seperti itu" ucap Jihyo acuh.

'Dasar anak aneh' gumam Nayoung dalam hati.

"Psst ... psst Jihoon-ssi kau kenapa ?"

"Ah tak apa apa sunbae, aku hanya senang karena seseorang" ucap Jihoon santai.

"Ooh"

"Memangnya ada apa sunbae ?"

Daehwi tampak melirik kesikitar nya sejenak.

"Kau sedang di perhatikan oleh yang lain, karena tadi kau dengan santai mya mencium handphonemu itu" ujar Daehwi jujur sambil memberikan kode dengan kedua maniknya.

Jihoon sontak mengedarkan pandangannya pada sekeliling nya, dan .... seperti yang si katakan Daehwi banyak manik yang kini sedang menatapnya.

Jihoon malu di buatnya, dan langsung menundukkan kepalanya.

Wajah Jihoon memerah seperti kepiting rebus karena malu.

'Jihoon kau ... bodoh'

Jihoon merutuki dirinya sendiri.

Daehwi menepuk bahu Jihoon menenangkan Jihoon yang masih malu akan kelakuan konyolnya yang sebelumnya ia lakukan tanpa ia sadari.

Seorang pemuda tampak mendatangi meja Jihoon dengan sebuah amplop di tangannya.

"Ji tadi Seongwu-nim menitipkan ku ini" ucap Lucas sambil memberikan amplop pada Jihoon.

"Apa ini ?" tanya Jihoon bingung sambil mendongak melihat Lucas yang berdiri di hadapannya.

"Ah ini tiket berangkat dan pulang kita ke Jeju" ucap Lucas santai.

Jihoon pun langsung menganggukan kepalanya.

"Terimakasih sunbae"

Setelah Lucas pergi dari hadapannya, Jihoon pun segera membuka amplop tersebut karena ingin melihat jadwal keberangkatan dan kepulangan nya dari Jeju.

"Ah ... ternyata benar lusa sesuai dengan dugaanku" gumam Jihoon pelan.

'Lusa ?'

Dari kejauhan tampak seseorang dengan sengaja memasang kupingnya untuk mendengar gumaman Jihoon, yang tak lain ialah Nayoung.

***

Keesokan harinya Jihoon tampak seperti biasanya, ia juga diantar Daniel pagi ini, dan juga tak lupa Jihoon menyerahkan bekal sarapan pada Daniel.

Namun ada yang beda pada pagi ini, Daniel tampak seperti seolah tengah berpura pura bertindak seperti biasanya, namun siapa disangka Jihoon jadi lebih peka dari sebelumnya.

Jihoon menyadari ada ketidak tulusan dari Daniel, seolah ia masih menahan amarah atau kekesalan padanya.

'Bukankah kemarin hyung sendiri yang mengizinkanku melalui pesannya' gumam Jihoon saat hendak turun dari mobil Daniel.

"Hyung ..." lirih Jihoon yangasih di bangku nya belom bergerak turun dari mobil tersebut.

"Ada apa Jihoon-ah ?"

"K..-kau ... mmm kemarin hyung beneran memberi pesan padaku bahwa hyung akhirnya mengizinkan ku ke Jeju kan ?" tanya Jihoon menatap lekat Daniel seolah ia menunggu jawaban Daniel.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz