Chapter 39

587 64 41
                                    

Kalau chapter ini adalah chapter ending gimana ???

Happy reading guys ^^

Semoga suka sama ceritanya ...

———————————————————————

Suara riuhan tepuk tangan kini menggema ruangan yang berbalut nuansa putih pada di setiap sudut pilar, maupun pelataran yang menjadi tempat keduanya berpijak.

Sebuah senyuman manis satu sama lain kini dapat terpancarkan dari kedua wajah pemuda yang saling mengaitkan tangannya seolah tak ingin terlepas satu sama lain.

Keduanya sangat bahagia kali ini karena pada akhirnya setelah melewati lika liku yang pernah menghambat hubungannya, keduanya dapat mengikrarkan janji suci diantara mereka.

"Jadi ... apa kau tidak mau mencium suami mu ini ?" bisik Daniel ditelinga Jihoon yang kini telah berada di depan Jihoon.

Seketika wajah Jihoon bersemu merah sempurna.

Tak bisakah Daniel tidak menggoda nya saat ini ?

"Hyu...-hyung," rengek Jihoon lemah dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Jemari tangan Daniel refleks mengusap pipi Jihoon dan memegang dagu Jihoon lembut dengan tatapannya yang lekat menatapnya.

Daniel menyondongkan tubuh nya mendekat kearah Jihoon.

Cup

Bibir keduanya saling berpagutan mesra, dengan Daniel yang mendominasi pagutan tersebut.

Riuh tepuk tangan semakin terdengar keras, beberapa kali suara sahut menyahut menggoda kedua mempelai terdengar dengan jelas.

Tak lama Daniel melepaskan pagutan itu sambil mengusak rambut Jihoon pelan.

"Aku senang akhirnya kau benar benar menjadi pasangan seumur hidup ku Love...," bisik Daniel di telinga Jihoon.

Dengan malu malu Jihoon menganggukan kepalanya pelan.

Sungguh rasanya ia ingin mengucap syukur berkali kali.

Setelah kejadian yang sebelumnya menimpa nya kini akhirnya telah berlalu, dan pernikahan mereka tetap bisa berlangsung sempurna seperti yang pernah mereka rencanakan sebelumnya.

Beruntunglah Daniel dan juga Jihoon memiliki orang tua yang mendukung sepenuhnya untuk keduanya.

Mungkin mereka tak akan bisa melangsungkan pernikahan yang cepat dalam waktu 2 Minggu saja setelah Jihoon, maupun Daniel keluar dari rumah sakit jika tidak kedua orang tua mereka yang menyiapkan semuanya.

Mulai dari undangan, tempat, atau pun perintilan lainnya yang menyangkut pernikahan keduanya.

Awalnya mereka sempat terkejut, dan tampak tak percaya saat Tuan Park, maupun Tuan Kang yang tiba tiba saja menyodorkan kartu undangan pernikahan di hadapan mereka berdua.

Jika Daniel dengan suka cita memeluk Tuan Park dan Tuan Kang, Jihoon justru menangis tersedu sedu.

Ia terlalu emosional jika terkait dengan Daniel-nya itu.

"Bagaimana perasaanmu sayang ? Apa kau bahagia sekarang ?" tanya Tuan Park yang mendekati putranya saat prosesi pernikahan itu telah selesai.

Jihoon tak menjawab, melainkan langsung memeluk Tuan Park erat sambil menganggukan kepalanya.

Rasanya Jihoon ingin meluapkan perasaannya itu pada Tuan Park, yang dimana selama ini selalu berada di samping nya, memenuhi segala keinginan Jihoon dari sejak kecil.

MY TREASURE [NIELWINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang