03; jaemin rivaldo kenapa?

7.2K 812 262
                                    


"Tujuh tahun di Paris akhirnya balik juga ke Jakarta, ya! Gimana? Udah mulai biasa di Jakarta, Jen?" tanya Pak Siwon ke Jeno. Lalu secara sepihak melepas pelukan mereka.





"So far so good," ujar Jeno sembari tersenyum tipis. Member dreams yang berada di sebelah Jeno juga ikut tersenyum. Terkecuali Mark dan Jaemin yang sedang berusaha tersenyum paksa.





"Tapi kok tumben ada pemikiran untuk balik, Jen? Bukannya di Paris lebih baik dibanding Jakarta?" tanya Pak Siwon lagi.





Jeno tersenyum lebar. "Ada seseorang yang pengin aku ketemui di Jakarta. Dan yeah— aku kangen banget sama dia, kalau mau jujur."





Setelah selesai ngomong, Jeno menatap Evelyn yang berada di sebelahnya dengan senyuman hangatnya. Walaupun hanya sekilas, tapi Jaemin melihat semuanya. Perlahan, cowok itu tersenyum miris sembari menundukkan kepalanya.





"Ka—"





"Akh!"





Ucapan Pak Siwon terpaksa harus terpotong, saat melihat Jaemin terjatuh ke lantai sembari memegang kepalanya yang kesakitan. Melihat keadaan itu, Jeno langsung menghampirinya.





"Jaem, are you okay?" tanya Jeno khawatir. "Dia lagi?" bisik Jeno dan Jaemin hanya mengangguk kepalanya pelan. Karena sejujurnya, ini sangat menyiksa bagi seorang Jaemin Rivaldo sekarang.





Disaat Evelyn ingin menghampiri Jaemin yang tengah kesakitan. Dengan egoisnya, Mark malah menarik tangan Evelyn lalu menatapnya sendu.





"Jangan...." lirih Mark pelan.





"J— Jeno, b— bawa gue keluar. B— buruan..." ucap Jaemin sembari terus menerus memukul kepalanya yang kesakitan.





Melihat itu, dengan segera Jeno membantu Jaemin untuk berdiri, walaupun kesusahan. Setelah itu, Jeno membopong tubuh Jaemin untuk segera keluar dari lingkungan sekolah.





"Gue ikut!" kata Haechan tiba-tiba. "Gue juga!" kata Chenle, Jisung, dan Renjun secara bersamaan.





"Nggak, nggak boleh! Lu berlima bareng Pak Siwon aja, gue yang bawa Jaemin ke UKS dulu," kata Jeno lalu meninggalkan member dreams, Pak Siwon, sekaligus Evelyn yang tengah menatap Jaemin dengan tatapan khawatir.





Are you okay, Jaemin? I think you have a problem.... right now.

××××

Jaemin Side.

"Nih, minum dulu," dengan pelan, gue menyeruput teh hangat yang telah Jeno buat barusan. Tapi tatapan Jeno yang berada di hadapan gue, membuat gue mau tidak mau harus menatap kedua matanya. Tatapannya tajam, seperti elang.





"Kenapa?" tanya gue ke Jeno dengan nada lelah.





"Lu tanya kenapa, Jaemin Rivaldo? Haa.... kocak," Jeno tertawa pelan. Tapi bisa gue rasain, Jeno kecewa banget sama gue.





"Nggak perlu kepoin tentang hidup gue, Jeno. Cukup jalani hidup lu dengan baik aja," ujar gue masih dengan nada lelah.





"Bangsat!" Jeno menendang kasur uks dengan kasar. "Moscow underground, Jaemin! Itu bukan hal sepele bagi lu, tau nggak sih?!"





"Terus kenapa kalau bukan hal sepele bagi gue?! Udah telat Jen, udah telat!" ucap gue emosi. Dada gue naik turun karena amarah gue sudah mulai memuncak.





"Gue nggak pengin menyerah juga Jen, andai lu mau tau..." gue menarik napas dalam dalam sebelum lanjut omongan gue yang tertunda.





"Iblis itu mulai mengontrol tubuh gue. Dan lambat laun, gue bakal menghancur secara perlahan lahan...."




"Kita masih ada solusi lain kan, Jaem? Please, gue nggak mau akhir cerita lu kayak enam—"





"I know what i do. Jadi stop negurin gue lagi, Jen. Karena semuanya udah telat...."





Jeno menghela napas kasar lalu menatap gue sambil tersenyum tipis, seperti menyalurkan semangat untuk gue. "You know one thing, Jaem? Jaemin Rivaldo, Jeno Jonathan, and Evelyn have a destiny that depends on each other. So, don't give up Jaemin...



















kita harus melawan iblis itu, dan kita harus menang mengubahi takdir seorang Jaemin Rivaldo."

— to be continued.















we have a destiny that depends on each other,so please don't give up

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

we have a destiny that depends on each other,
so please don't give up.

Jeno Jonathan.

𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤Where stories live. Discover now