17; hadiah dari jaemin.

2.9K 359 109
                                    

huang renjun,you are so handsome, i can't:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

huang renjun,
you are so handsome, i can't:(




















Aku dan dreams sudah tiba di Jakarta tepat jam sepuluh malam. Karena sudah terlalu malam, mau tidak mau Jaemin harus segera mengantarku pulang. Awal mula, aku menolak tawaran Jaemin kalau ingin mengantarku pulang. Tapi Jaemin malah bilang, kalau aku pulang sendiri yang ada malah bahaya. Padahal, aku hanya tidak ingin Jaemin terlalu capek. Soal bahaya? Aku tidak takut, seriusan.

"Gue anter Eve pulang dulu ya, kalian hati-hati!" pamit Jaemin ke dreams. Setelah itu, tangan kiri Jaemin menarik koper biru miliknya dan tangan kanan menarik koper pink milikku.

"Naik taksi kan, Jaem?" tanyaku.

"Ngapain? Naik mobilku aja," ujar Jaemin sembari menampilkan senyuman manis khasnya ke aku.

Aku menatap Jaemin kaget. "Hah?! Seinget aku, kamu nggak ngendarai mobil deh pas ke bandara."

Bener. Tanggal 12 Maret, Jaemin memang tidak mengendarai mobilnya saat kita ke bandara. Terus, ini maksudnya apa?

Jaemin nyengir pelan. "Aku suruh supirku bawa mobil ke sini, Eve. Kalau kita naik taksi, ribet tau! Harus tunggu nomor antrian, itu pun pasti lama banget."

"Kamu pasti capek, Jaem. Udah capek masa ngendarai mobil, sih? Kalau gitu mah, mending kita naik taksi aja, biar kamu nggak capek," ujarku dengan nada lesu.

"Demi kamu, aku rela kok," ujar Jaemin lalu mengacak rambutku gemes, saat melihat aku mempoutkan bibirku semakin cemberut.

"Jangan bikin aku gemes, ya!"

××××

"Eh, nak Jaemin? Aduh, terima kasih banget ya udah anter Eve pulang. Sini-sini, masuk dulu," ujar mama lalu mempersilahkan Jaemin untuk masuk ke dalam rumah.

Jaemin tertawa pelan sembari menarik dua koper ke dalam rumahku. "Sama-sama, tante."

Aku celingak-celinguk ke kanan kiri, merasa bingung. Kenapa papa, kak Hendery, dan kak Lucas tidak ada di ruang tamu? Biasanya kan, mereka suka menyambutku saat pulang.

"Papa, kak Hendery, dan kak Lucas balik ke China Eve," ujar mama saat melihat aku kebingungan.

"Kok mendadak banget? Katanya mau temenin aku sampai selesai Ujian Nasional?" tanyaku dengan nada bingung dan penasaran.

"Temen kak Hendery sama kak Lucas hilang. Makannya mereka buru-buru balik ke China. Papa temenin, soalnya lebih banyak kenal sama orang. Siapa tau, bisa membantu sedikit," ujar mama sembari tersenyum tipis ke arahku.

𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang