𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤

04; iblis hitam?

Evelyn Side.

Pantaskah aku boleh merasa kalau Jaemin Rivaldo masih menyayangi Huang Evelyn?

Hm, begini ceritanya...

Saat aku dan Jaemin masih menjalin hubungan, Jaemin lah yang selalu menganterku ke sekolah maupun pulang sekolah.

Disaat kita berdua sudah putus. Entah kenapa, Haechan selalu berinsiatif untuk mengantarku pulang. Tapi, aku selalu menolak ajakannya. Dan apakah kalian tahu reaksi Haechan saat aku menolak ajakannya? Dia frustasi. Aku bingung, sejujurnya.

Flashback on.

"Tolonglah Eve, aku anter kamu pulang ya? Okey ya? Please.... kali ini aja," bujuk Haechan yang lebih ke arah frustasi.

Melihat Haechan seperti itu, aku mengerutkan dahiku bingung. "But why, Haechan? Perasaan, kita berdua nggak deket deh. Buat apa kamu anter aku pulang?"

Aku terdiam sesaat. "Apa karena Jaemin?" pertanyaanku sukses membuat Haechan terdiam lalu dia mengangguk kepalanya pelan.

Perlahan, Haechan menghela napas lelah lalu menatapku. "Jaemin sayang banget sama Evelyn, kita semua tau fakta itu. Alasan Jaemin main di belakang kamu, sejujurnya aku nggak percaya. Dan aku nggak bakal percaya juga walaupun Jaemin yang kasih tau ke aku."

Haechan menatapku lagi. Tapi tatapannya berubah menjadi sedikit serius. "Walaupun Jaemin diam diam saja dan tidak memberitahuku apa yang terjadi di dirinya. Tapi aku percaya, Jaemin bukan cowok berengsek yang bakal main di belakang ceweknya."

Tiba tiba, Haechan memegang pundakku erat. "Kamu, percaya kan sama Jaemin?"

Iya, aku percaya. Batinku bilang seperti itu.

Flashback end.

Dan setiap aku sampai sekolah, pasti sudah terisi sebungkus roti coklat dan susu coklat yang berukuran kecil di dalam lokerku. Serta sticky note yang tertulis, 'jangan lupa dimakan.'

Dari dulu hingga sekarang, aku tidak mempunyai kebiasaan baik, yaitu sarapan pagi. Dan karena alasan itu, Jaemin selalu menceramahiku, bahwa sarapan pagi sangatlah penting bagi kita semua.

Mulai dari situlah, saat Jaemin akan mengantarku ke sekolah, dia akan memaksaku untuk memakan roti coklat sebelum kami berangkat ke sekolah. Jaemin Rivaldo, bener bener menyayangiku seperti dia menyayangi dirinya sendiri.

Dan saat aku dan Jaemin sudah putus, aku selalu menangkap kalau Jaemin sering mengikutiku hingga aku sampai di rumah dengan selamat. Fakta yang bisa kuyakini adalah, Jaemin masih mengkhawatirku, masih peduli denganku, dan masih menyayangiku. Tapi apa boleh buat? Kami berdua sudah putus, dan Jaemin sudah mempunyai cewek yang lebih baik dibanding aku, yaitu Mina.

Jaemin Rivaldo selingkuh, satu fakta yang tidak bisa kupungkiri. Tapi, apakah aku boleh memilih untuk tidak percaya dengan fakta itu?

Iya.... aku percaya Jaemin, cowok yang kusayangi dari dulu hingga sekarang. Aku tidak akan percaya bahwa Jaemin main di belakangku. Karena aku sangat meyakinkan dengan satu fakta ini, bahwa Jaemin sangat menyayangi Evelyn, begitu sebaliknya.

Dan point terpenting adalah, aku mulai merasa tingkah laku Jaemin mulai aneh dan.... mencurigakan selama satu bulan berjalan. Awal mula aku bersikap acuh terhadap masalah ini, karena aku hanya sebagai masa lalu seorang Jaemin Rivaldo.

Tapi sepertinya, aku harus mulai mencari tau apa yang terjadi di diri Jaemin, dan masalah apa yang terlibat di diri Jaemin. Karena aku sering melihat Jaemin kabur dari kelas dengan tampang wajah yang cukup tersiksa. Itu pun bukan cuma sekali, hampir tiap hari.

Jujur, awal mula aku hanya ingin bersikap acuh saja. Tapi seiring waktu berjalan, aku merasa harus mencari tau akar masalah ini. Karena....

aku melihat sesosok iblis hitam yang terus menerus mengikuti Jaemin.

Iya bener, aku indigo...

— to be continued.

i miss your presence.
i miss your hugs.
i miss your smile.
i miss your laughters.
i miss everything about you.
i miss you....

are you okay, J— Jaemin?
i hope... you are fine.

— Huang Evelyn.

sorry guys, it's been a long time i dont update this story. hope you guys still like it! lav❤

@jaeminmoon, 2019.