05; jaehyun rivaldo?

5.3K 674 152
                                    


"Jen, Jen! Tolong, bantuin aku hiks," tiba-tiba saja Evelyn menghampiri Jeno sambil menangis sesegukan. Melihat itu, Jeno mengerutkan dahinya bingung, sekaligus hatinya merasa terpukul saat melihat cewek yang ia sayangi tengah menangis di depannya.

"Kamu kenapa? Tenangin diri kamu dulu, Eve," ujar Jeno sembari mengelap air mata Evelyn yang terus menerus mengalir di kedua matanya.

"Jaemin... aku mohon t— tolongin dia hiks," Evelyn menatap Jeno sembari terus menangis. "Jaemin lagi di gudang, dia tersiksa Jen!"

"Jaemin..." Jeno bergumam pelan lalu menatap Evelyn yang berdiri di depannya. "Kamu di sini ya, Eve? Biar aku aja yang tolongin Jaemin. Hm?"

"Nggak! Aku mau tolongin Jaemin juga!"

"Ta—"

"Please, Jen," Evelyn memohon.

Jeno menghela napas pelan. "Tapi janji sama aku, kamu harus hati hati!"

Evelyn mengangguk samar.

××××

Gudang Sekolah.

Setelah Jeno dan Evelyn sudah tiba di gudang, mereka hanya melihat Jaemin tengah terduduk di lantai dan badannya dibiarkan menyender bebas di tembok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jeno dan Evelyn sudah tiba di gudang, mereka hanya melihat Jaemin tengah terduduk di lantai dan badannya dibiarkan menyender bebas di tembok. Jaemin tengah menutupkan kedua matanya sambil membuang napas secara kasar, pelipisnya penuh dengan keringat, dan rambutnya berantakan.

"Jaemin!" Evelyn lari ke arah Jaemin. Tapi saat cowok itu mendengar suara Evelyn, dengan cepat Jaemin membuka kedua matanya lalu menatap Evelyn dengan tatapan tajamnya. "Jangan deketin aku!"

"J— Jaemin." isakan Evelyn semakin keras. "Kamu nggak papa, kan?"

Dengan perlahan, Jaemin menatap Evelyn dengan tatapan lembutnya. "Kamu jangan deketin aku, di sini bahaya. Pergi ya? A— aku mohon..." ujar Jaemin lemes.

Tiba-tiba, Evelyn mendekati Jaemin lalu memeluknya erat. "Sstt... iblis itu udah hilang. Sementara ini kamu aman, begitupun aku."

Mendengar apa yang telah Evelyn ucapkan, Jaemin langsung melepas pelukan mereka secara sepihak. "Kamu tau semua ini?"

Jaemin menatap Jeno tajam. "Lu ceritain semuanya ke Eve, Jen?"

××××

Ruang Uks.

"Minum dulu," Jaemin tersenyum lemah saat Jeno membuat teh hangat untuk dirinya, always

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minum dulu," Jaemin tersenyum lemah saat Jeno membuat teh hangat untuk dirinya, always.

"Jadi apa yang terjadi, Jaemin? Sepertinya kamu butuh jelasin semuanya ke aku." Evelyn menghela napasnya pelan. "Karena aku tau masalah ini bukan hanya sekedar kamu main di belakang aku, melainkan ada masalah yang lebih buruk dibanding ini."

"Kamu nggak butuh tau, Huang Evelyn. Cukup jalani kehidupan kamu dengan baik tanpa ak—"

"Cukup jalani kehidupan aku dengan baik tanpa kamu? Haaa...." Evelyn tertawa pelan. "Kamu tau nggak sih, Jaem? Aku tuh merasa nggak becus banget jadi pacar kamu. Disaat kamu kesusahan, aku malah nggak tau apa apa dan memilih untuk kecewa sama kamu. A— aku merasa nggak guna banget."

Melihat air mata yang mulai mengalir di kedua mata Evelyn, Jaemin langsung menghapus air mata Evelyn dengan lembut. "Kamu nggak salah, Eve. Dan stop bilang kamu itu nggak guna. Bagi Jaemin, Evelyn tuh orang yang paling berharga di dunia ini, melebihi dari siapapun. Hm?" Jaemin tersenyum ke arah Evelyn.

Evelyn mengangkat kepalanya perlahan lalu menatap Jaemin. "Kalau aku berharga bagi kamu, tolong ceritain semuanya ke aku."

Ekspresi Jaemin berubah seketika. "Ta—"

Ucapan Jaemin terpotong. "Ceritain semuanya ke Eve, apapun yang terjadi, kita selesain bareng bareng. Inget Jaem, lu masih ada dreams, gue sama...." Jeno menatap Evelyn lembut. "Cewek yang lu sayangi."

Jaemin terdiam sebentar lalu menarik napas dalam dalam dan membuangnya kasar. "Oke, aku bakal ceritain semuanya ke kalian, termasuk masalah keluarga aku."










Jaemin side.

Alek— nama kakekku. Cukup unik nama kakekku, bukan? Nama kakekku mempunyai arti yang cukup mendalam, yaitu pembela umat manusia. Yah, tebakan kalian bener, kakekku adalah seorang pahlawan.

Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu, terjadi perperangan dunia di moscow underground. Dan kakekku— Alek, meninggal dunia karena ditembak mati oleh negara lain. Mulai dari situlah, keluargaku sepertinya telah dikutuk dan mulai terjadi hal yang aneh.

Dari anak kakekku yang ke pertama hingga keenam, mempunyai cerita yang cukup memiriskan, yaitu kakak sodaraku yang pertama hingga keenam telah meninggal dunia dengan cara yang sama. Iya, depresi karena iblis hitam.

Aku pernah dengan bodohnya memikir kalau masalah ini hanya kebetulan. Namun, aku salah besar. Iya, salah besar. Semuanya sudah telat, karena aku sudah mulai diincari oleh iblis hitam itu. Dan aku tahu, tujuan terakhir iblis hitam itu adalah.... aku.

Setahun yang lalu, aku selalu berusaha mencari solusi untuk mengakhiri semua ini. Namun nihil, aku tidak menemukan apapun yang bersangkutan dengan masa lalu keluargaku. Hingga semuanya sudah telat, iblis hitam itu sudah mulai mengincariku.

Aku tahu aku egois, tapi sejujurnya aku tidak ingin Evelyn mengetahui masalah ini. Aku ingin Evelyn hidup bahagia tanpa mengetahui kematian aku yang secara perlahan lahan akan mendatang. Yah, cukup aku saja yang tersiksa, Evelyn jangan.

Tapi satu fakta yang baru kutahui adalah, kakak sodaraku yang keenam belum meninggal dunia. Iya, namanya....















Jaehyun Rivaldo.

— to be continued.














i dream about someday;can eat ice cream at park with you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i dream about someday;
can eat ice cream at park with you.
can hear you're heartbeat, when i hug you.
can feel comfortable when you hold my hand,
and i wanna do everything with you.

i hope, i can make my dream's come true,
when i'm fine.

Jaemin Rivaldo.









@jaeminmoon, 2019.

𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang