26; died or alive?

2.8K 341 161
                                    

[!!!]1749 words

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[!!!]
1749 words.




seperti biasa, yang belum baca chap sebelumnya, boleh di cek ya!




lagi sibuk banget, maaf telat update:(


happy reading, luv!♡✨




























"Ehm, kamu nggak dingin?" tanya Mark dengan nada canggung.

Mark doang sih yang canggung, aku sih kagak. Lagipula tadi Mark yang marahin aku duluan, sekarang dia yang jadi canggung sendiri denganku.

Feel so weird, right?

"Sedikit. Tapi nggak papa, aku masih bisa tahan kok," ujarku sambil tersenyum.

Mark berdecak sebel lalu ia melepaskan mantel yang ia pakai. "Mantelku pakai dulu! Aku tadi cek internet, katanya suhu malam ini bakal dingin banget. Lihat deh, baju kamu kayak kurang bahan banget sumpah!"

Padahal aku memakai hoodie yang Jaemin berikan kepadaku, Mark ini malah bilang hoodieku kurang bahan? Astaga!

"Aigoo, bawel banget heran," aku tertawa pelan ke arah Mark. "Iya-iya, terima kasih Markeu."

Lalu dengan anehnya, aku memakai mantel milik Mark ke tubuhku lagi. Sudah dibaluti hoodie dan mantel, tubuhku sudah dijamin semakin hangat.

"Minum dulu nih susunya, mumpung masih hangat," ujar kak Jaehyun lalu memberiku sebuah botol yang berbentuk— oh, pig? Astaga, kok lucu banget sih?

"Kak Jaehyun kok?" aku tertawa pelan lalu menerima botol yang kak Jaehyun berikan. "Ya ampun, ini lucu banget astaga! Style Mark banget, nih."

"Oh hell no, please? Are you forget pink isn't my favourite colour, Eve? It's so disguting!" ucap Mark sambil menatap ke arahku datar.

"Ew, pembohong," aku menatap Mark sambil tertawa pelan. "Baju kamu hampir semuanya warna pink, ya! Dasar pinky boy!"

"Ah, terserah ya," Mark melirik sekilas botol yang kak Jaehyun berikan. "Diminum buruan, biar kamu nggak semakin nervous."

Aku mendengus sebal. "Hubungan nervous sama susu tuh apa, Mark? Ya ampun, kamu emang pptt deh."

"Pptt maksudnya apa?" tanya Mark bingung.

"Pinter Pinter Tapi Tolol."

Aku pun langsung kabur sambil tertawa saat mendengar teriakan Mark dari belakang. Jangan lupa, tawaan kak Jaehyun juga.

Aku keluar dari area rumah sakit sambil meminum susu hangat yang kak Jaehyun berikan. Sesekali, aku melirik ke arah jam tangan yang kupakai, jam 11:40pm. Sekitar sepuluh menit sebelumnya, aku harus balik ke dalam rumah sakit lagi, untuk mendengar rencana kak Ten sekali lagi. Yah, biar aku nggak lupa.

𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤Where stories live. Discover now