32; jeno, sudah....

3.3K 322 195
                                    


Friday, 5 April 2020. — 16 days left.






















 — 16 days left

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Hey!"

Ten membalikkan tubuhnya, lalu netranya menatap Jeffrey alias Jaehyun yang tengah berdiri di belakangnya dengan setelan baju basket yang sama percis dengannya juga.

Ten langsung melempar bola basket ke arah Jaehyun, lalu menatapnya. "Nemenin gue basket, Jae. Gue lagi ada masalah, butuh basket sebagai pelampiasan."

Jaehyun terkekeh pelan lalu menghampiri Ten. "Bro, masalah cewek apa gimana nih? Kalau masalah cewek, mohon maaf gue juga nggak bisa bantuin lu. Karena, yah.... gitu lah."

Ten membuang napas kasar, hatinya masih merasa sedikit perih kalau mengingat tentang Evelyn, gadis yang sangat amat ia sukai itu. Tapi setelah itu, Ten menatap Jaehyun sambil tersenyum, berusaha untuk tidak memikir tentang Evelyn dulu.

"One by one, gimana? Yang kalah, beliin PC terbaru," tantang Ten. Bukannya takut, Jaehyun malah tertawa pelan saat mendengar apa yang telah Ten ucapkan.

"Siapa takut?" tantang Jaehyun balik.

××××

Ten membuang napas sebanyak mungkin sambil tertawa. "Jago juga lu, bro."

Jaehyun menutupkan tutupan botol lalu menatap Ten dengan tatapan bangga. "Dari kecil mainnya basket mulu, ya gimana nggak jago, bro? Emang kayak lu mainnya game mulu."

Ten tertawa. "Kalau tentang kegantengan, gue mengakui. Kalau tentang game, gue mengakui juga, hehehehe~"

Jaehyun berdecak pelan. "Gantengan gue kemana-mana, lah! Lu mah cuman serpihan singkong doang, Ten."

Ten merapikan rambutnya yang basah karena olahraga idengan menggunakan tangannya sambil tertawa,

"PCnya mau gue kirim kapan nih, Jae?" tanya Ten tiba-tiba, sambil fokus dengan kegiatannya, yaitu mengeringkan rambutnya.

Jaehyun tersenyum tipis. "Nggak usah lah, gue juga jarang main game kok. Uangnya lu nabung aja."

Ten manggut-manggut saja. Tapi beda dengan Jaehyun yang terus-menerus menatap Ten. Pria yang berasal dari Thailand itu pun langsung menatap Jaehyun dengan tatapan 'why you're looking me like that?'

"Gue tau gue ganteng, tapi jangan homo lah, Jae! Kan aneh— aduh, Jae!" ringis Ten kesakitan saat Jaehyun tiba-tiba memukul kepalanya cukup kencang.

"Hati gue udah ada yang isiin, Ten. Mohon maaf, lu yang homo kali," ujar Jaehyun.

Ten malah tersenyum miris. "Gue juga kali Jae, tapi sayangnya yah, ya gitu deh."

Jaehyun terdiam sejenak. "Feel so hurt, right? Gue emang nggak bisa bantuin lu, tapi cerita ke gue setidaknya bisa buat hati lu lebih lega. Gimana? Bersedia berbagi cerita lu ke gue, nggak?"

𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤Donde viven las historias. Descúbrelo ahora