27; akhir cerita nakamoto yuta.

2.7K 325 139
                                    

seperti biasa, yang belum baca chap sebelumnya, cek dulu ya! <333

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

seperti biasa, yang belum baca chap sebelumnya, cek dulu ya! <333



mulai sekarang, aku bakal up jumat-sabtu ya. kalo nggak sibuk, minggu aku bakal up juga.



lagi banyak ulangan, tugas, dan kerjaan. mohon maaf kalau update cuman 2 kali dalam seminggu. aku udah seusaha mungkin ini:(



but yah, still happy reading luv!♡✨






















"Eungh...."

"Eh, udah bangun?" ujar Mark kaget. Lalu ia bangkit dari sofa dan meghampiriku yang sudah bangun.

"Gimana? Kepala kamu masih sakit?" tanya Mark dan aku menggeleng kepalaku pelan.

"Mark, ini jam berapa sekarang?" tanyaku.

"Jam sepuluh malam."

"H— hah? Udah lewat sehari, maksud kamu?" tanyaku kaget. Masa aku cuman pingsan karena kaget, bisa sampai begini? Lemah, aku nggak suka diriku seperti ini, sungguh.

"Bukan, tapi dua hari," ujar Mark lagi.

Dua hari? Astaga!

"Kamu pingsan dua hari bukan karena kamu lemah, Eve. Itu karena kepala kamu kebentur lantai cukup kencang. Please Eve, kamu itu nggak lemah. Bagi aku, kamu adalah cewek terkuat yang pernah aku temui, kecuali mamaku sendiri. Jadi jangan merasa kamu seperti itu, ya? Hm?" ujar Mark panjang lebar ke aku, dan anak ini seolah-olah tau pikiran aku sedang memikirkan apa.

"Makasi ya, Mark," ujarku sambil tersenyum tipis. Ah! aku keinget satu hal. "Kuliah kamu selama dua hari ini baik-baik aja, kan? Ujian juga lancar, nggak?"

Mark terdiam cukup lama.

"Hey, kenapa tidak jawab?" tanyaku lagi.

"Ehm— anu— aku nggak ikut kuliah selama dua hari, Eve. Maafin aku," ujar Mark sambil menundukkan kepalanya, merasa bersalah.

"Loh, kenapa nggak ikut?" aku terdiam sejenak lalu menatap Mark serius. "Ih, Mark! Jangan karena jagain aku sampai begini, lah! Kamu harus utamakan kuliah dulu, mapel Mandarin kamu selalu nilai D loh, kalau ujian kali ini masih jelek, yang ada kamu kesulitan di semester ke dua!" ujarku serius.

"Aku nggak bisa fokus ujian kalau kamu belum bangun, Eve! Aku pengin ujian juga, tapi yang aku utamakan adalah kamu, bukan ujian. Kuliah masih bisa diulang, kalau kamu nggak bisa," ujar Mark.

Aku membuang muka ke asal arah lalu menatap Mark jengkel. "Katanya karena aku, kamu nggak bisa fokus kuliah kan? Kenapa kamu bawa cewek ke apartemen kita?"

𝙅𝙖𝙚𝙢𝙞𝙣 𝙍𝙞𝙫𝙖𝙡𝙙𝙤Where stories live. Discover now