First Treasure!

3.7K 292 11
                                    

“Bagaimana uisa-nim?”

“Hiportemia sedang. Untung saja kalian langsung menghangatkan tubuhnya. Dia akan baik-baik saja.”

“Tidak perlu ke rumah sakit?”

“Saat ini tidak perlu. Kalian hanya perlu memantau suhu tubuhnya malam ini. Jaga tubuhnya tetap hangat hingga suhunya kembali normal.”

“Baik dokter Jung.”

Jin mengamati wajah Jimin yang terlihat damai walau luka-luka itu belum menghilang. Setelahnya dia alihkan menuju sang dokter yang masih berdiri di sisi Jimin. Dokter berkata jika anak itu baik-baik saja namun Jin jelas menangkap raut khawatir dalam wajah itu.

“Kau yakin dia baik-baik saja?” tanya Jin lagi.

Dokter itu terdiam sesaat seolah menimbang pemikirannya. Menghela napas sebentar sebelum berbicara.

“Sudah kukatakan jika tubuh anak ini sekarang rentan bukan? Dia sudah mengalami dua kali kecelakaan besar. Walaupun sekarang baik tapi tulangnya tidak sekuat orang normal.”

Jin diam, beberapa kali menganggukan kepalanya seolah mengerti dengan ucapan itu.

“Jika dia terus mendapat benturan keras seperti ini, aku takut dia mengalami silent thief. Jika dibiarkan dia bisa mengalami kelumpuhan atau jika kepatahan terjadi pada rusuknya maka organ dalam bisa terkena. Itu yang berbahaya.”

Ekspresi Jin terlihat mengeras. Jin cukup pintar untuk dapat mengerti apa yang dimaksud sang dokter, “Kalau begitu, apa tidak ada yang bisa kita lakukan?”

“Kita bisa melakukan terapi seperti biasa, aku juga bisa meresepkan susu penguat tulang untuknya,” dokter Jung memperhatikan Jimin sebentar sebelum kembali berucap, “Tapi semua itu sia-sia jika tubuhnya terus mendapat memar begini. Minimalkan benturan pada tubuhnya, itu yang paling penting.”

🌟🌟🌟


Helaan napas Jin mendominasi ruangan itu kembali. Setelah dokter Jung pamit, dia masih terduduk di sana dengan berbagai pemikiran mengenai anak itu.

Semua informasi Jimin sudah berada di tangannya. Jangan berpikir Jin orang jahat ataupun mafia, tidak. Mengumpulkan informasi seseorang untuk mengenal lebih dalam waktu singkat, seperti itulah cara orang-orang seperti ‘mereka’. Dia belajar dari kakek dan ayahnya sejak kecil sehingga tak heran jika keluarga Kim mempunyai informan rahasia sendiri.

Tangan Jin terulur, menggapai pipi Jimin yang masih terasa dingin. Sudah 3 rangkap selimut tebal yang digunakan ternyata belum ampuh untuk mengembalikan suhu tubuh anak itu. Jin memperbaiki setelah humidifier yang berada di nakas samping ranjang.

“Hyung.”

Jin menoleh dengan senyuman kecil. Dia sadar jika sejak tadi, maknae mereka sudah mondar mandir depan kamar. Jin pun sadar saat Taehyung masuk ke dalam kamar, hanya saja dia tak bersuara merasa jika Taehyung belum berniat mengajaknya bicara.

“Dia baik?” tanya Taehyung ragu.

Jin menganggukan kepalanya, “Dokter Jung bilang dia akan baik-baik saja.”

“Tubuhnya masih sedingin mayat?”

“Hush, bicaramu Tae.”

Bittersweet TreasuresOù les histoires vivent. Découvrez maintenant