Disorder

3K 261 47
                                    

"Jungkook-ah."

Jungkook mengangkat wajahnya, mengalihkan tatapannya dari ponsel menuju sang kakak yang tengah bermain dengan papan darts kecil di dinding. Dia menatap pemuda yang lebih tua darinya itu dengan tatapan bertanya.

Terlihat ragu, Wonwoo tak langsung menjawab. Dia kembali ke titik awal setelah mengambil anak panah kecil yang tertancap papan darts. Mengelus bulu anak panah itu sebelum menoleh pada sang adik yang masih setia menatapnya.

"Kau dekat dengan Kim Taehyung?"

Alis Jungkook terangkat sebelah, "Apa?"

"Kim Taehyung, anak kelas 3-1. Ada yang pernah melihatmu bersamanya saat istirahat."

Jungkook terlihat tidak minat dengan pertanyaan itu. Pandangannya kembali fokus pada ponsel, jarinya aktif memulai game nya yang sempat tertunda. Wonwoo memandangnya heran.

"Bersama bukan berarti dekat," jawab Jungkook santai, "Waktu itu, aku bertemu dengan Park Jimin bukan Kim Taehyung."

Jungkook sangat tahu watak sang kakak, jika tidak dijelaskan dengan detail maka Wonwoo akan terus bertanya dan itu sangat mengganggu. Wonwoo mengangguk-anggukan kepalanya setelah mendengar jawaban Jungkook kemudian melemparkan satu anak panah menuju papan darts dan berhasil mengenai titik kuning.

"Appa mendapat klien baru yang mungkin akan berhubungan dengan keluarga Kim."

"Lalu?"

"Aku tidak tahu, dia akan menerimanya atau tidak. Hyung hanya ingin memberimu pesan, jangan dekat-dekat dengan anggota keluarga Kim."

Jungkook menarik salah satu sudut bibirnya, "Aku tidak dekat dengan satu orangpun, kalau kau lupa. Tidak perlu khawatir."

Wonwoo kembali menoleh dan menatap iba pada sang adik. Dia sangat tahu apa maksud ucapan adiknya itu. Pekerjaan sang ayah membuat mereka harus membatasi pergaulan. Bedanya, Jungkook memilih tak ingin dekat dengan satu orangpun sedangkan Wonwoo pintar untuk berakting di depan banyak orang. Intinya, sejak kecil mereka sudah diajarkan untuk tidak mempercayai orang-orang diluar lingkungan keluarga.

"Park Jimin, kenapa kau menemuinya? Dia anak baru itu 'kan?"

Jungkook sempat menghentikan kegiatannya lagi saat nama Jimin diserukan. Dia sadar Wonwoo sedang memperhatikannya dengan penuh selidik membuatnya sedikit gugup.

"Aku tidak perlu memberitahu hyung semua keseharianku 'kan?" tanya Jungkook berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kau dekat dengan Jimin?"

"Tidak."

"Tapi sepenglihatanku dia mengenalmu dekat. Dia sering menyapamu."

"Itu bukan urusan hyung!"

Wonwoo cukup tersentak saat Jungkook membentaknya. Jungkook sendiri kaget dengan sikapnya sendiri. Sang kakak menatapnya heran membuat Jungkook berdecak kesal dan kembali menekuni game yang sepertinya mulai membosankan.

Helaan napas panjang seolah menjadi tanda bahwa Wonwoo menyerah untuk memaksa Jungkook bercerita. Dia hanya khawatir tapi pada dasarnya dia dan Jungkook memang tidak sedekat itu untuk Jungkook bebas bercerita mengenai pikirannya.

"Bagaimana sekolah? Apa sekolahku jauh lebih baik dari pilihanmu dulu?" tanya Wonwoo mulai mengalihkan pembicaraan.

Jungkook menggedikan bahunya mendengar sedikit cibiran dalam pertanyaan itu. Memang dulu, Jungkook memaksa bersekolah di tempat yang berbeda dengan Wonwoo namun situasi sekolah yang semakin memburuk membuat Jungkook menurut pada ibunya untuk pindah sekolah.

Bittersweet TreasuresWhere stories live. Discover now