Memories in Busan pt. 1

2.5K 232 73
                                    

Jimin tak habis-habisnya dibuat tercengang sore ini. Pasalnya, setelah kemunculan Taehyung, kini ia juga melihat kelima teman lainnya. Jin, Namjoon, Yoongi, Hoseok dan Jungkook berdiri tegap di hadapannya.

"Kenapa kalian semua di sini?" seru Jimin penuh keheranan.

"Apa yang kalian lakukan?"

Itu suara Jin yang menyahut, bukan menjawab pertanyaan Jimin, dia justru bertanya. Melihat Jimin adalah hal yang melegakan tetapi melihat kedua adiknya, Jimin dan Taehyung yang kini berdiri di hadapannya dengan wajah babak belur tentu membuatnya syok.

"Kalian bertemu preman atau bagaimana?" timpal Hoseok tidak percaya dengan pemandangan di depannya.

Taehyung dan Jimin saling memberikan lirikan tajam. Sebelum saling membuang pandangan, mereka berdecih kesal.

"Kalian berdua berkelahi? Astaga!" Namjoon menyimpulkan lalu menggelengkan kepalanya.

Beberapa menit lalu, Taehyung memberi pesan kepada mereka semua kalau ia sudah menemukan Jimin dan meminta mereka semua berkumpul di titik perjanjian.

Mereka berdiri di depan gerbang kayu sebuah rumah bergaya tradisional yang terlihat tua namun masih berdiri kokoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdiri di depan gerbang kayu sebuah rumah bergaya tradisional yang terlihat tua namun masih berdiri kokoh. Itu rumah nenek Jimin, dia juga baru tahu jika neneknya meninggalkan sebuah rumah tua yang ditinggalinya saat kecil.

Kedua orang tuanya tak pernah membahas tentang rumah ini, karenanya Jimin tak tahu menahu jika masih ada harta yang tertinggal untuknya walaupun itu hanya rumah tua. Saat ia berjalan menyusuri wilayah itu beberapa hari lalu untuk mencari penginapan, dia bertemu dengan nenek Joo hyun, teman nenek Jimin dulu yang juga tetangga mereka.

Nenek Joo hyun terlalu senang masih bisa mengenali sosok Jimin yang dulu sering ditimangnya. Dia mengatakan jika dia yang selama ini merawat dan membersihkan rumah peninggalan sang nenek. Beberapa kali ayah Jimin datang untuk menengok tempat itu, yang Jimin sendiri tidak tahu.

Jika saja Jimin tahu jika rumah neneknya masih ada, Jimin tidak akan luntang lantung di kota padat Seoul dengan kamar sewa bulanan yang kecil. Sial memang.

"Dia yang datang lalu tiba-tiba memukulku!" sahut Jimin dengan nada kesal yang masih kentara.

Taehyung merengut, "Itu salahmu sendiri-"

"Aku hanya berdiri di sana dan kau kira aku mau bunuh diri? Aish Kim Taehyung!" sela Jimin menyanggah, "Dia menuduhku akan bunuh diri dan langsung memukulku begitu saja, hyung!" adunya entah itu pada Jin, Namjoon, Hoseok ataupun Yoongi.

"Kau berdiri di pinggir laut begitu, merentangkan tangan, memejamkan mata. Semua orang akan mengira kau akan bunuh diri, sialan."

"Setidaknya tanya baik-baik! Kenapa harus memukulku?!"

"Kau sudah membuatku emosi!"

"Kau juga-"

"A-A-AKH, JIN HYUNG!!"

Bittersweet TreasuresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang