Kim Taehyung pt.1

3.3K 296 30
                                    

🍁🍁🍁

Jangan tertipu dengan bunga yang terlihat sehat dan cantik

Nyatanya, akar-akar itu pendek dan tidak menancap kuat

Saat angin kencang datang, dapat dipastikan bunga itulah yang pertama tumbang

🍁🍁🍁


“Pagi Taehyung-ah!”

Suara ceria itu menyapa saat Taehyung masuk ke ruang makan. Taehyung hanya melirik Jimin dengan malas. Sudah seminggu Jimin tinggal di rumah ini dan Taehyung sepertinya sudah biasa mendapat sapaan pagi seperti itu sejak kehadirannya.

Jimin sudah berdiri di dekat meja makan, sepertinya baru saja meletakan teko berisi susu vanila. Tak mau repot membalas, Taehyung menarik salah satu kursi dan mendudukinya. Jimin tersenyum geli saat sadar jika Taehyung selalu begitu. Ekspresi mengantuk dan malas tercetak jelas setiap anak itu harus ke sekolah, hampir setiap pagi.

“Tidurmu nyenyak, Tae?”

Lagi-lagi, Jimin memanggilnya dengan panggilan seakrab itu. Taehyung heran sebenarnya, kapan mereka dekat dan kapan dia memperbolehkan Jimin memanggilnya begitu. Berniat menatap Jimin dengan tatapan menegur namun gagal karena Jimin justru menatap balik dengan wajah sok polosnya. Taehyung menghela napas pelan.

“Memangnya kenapa?”

“Apa salah bertanya begitu? Apa kau tidak bisa tidur?”

Kepala Taehyung terasa berkedut menghadapi lawan bicaranya. Lagi, Taehyung memilih mengalah, malas meladeni pertanyaan tak jelas lainnya.

“Aku tidur dengan sangat nyenyak. Jadi boleh aku sarapan dengan tenang sekarang?”

“Ah tentu saja. Tapi Jin hyung dan Namjoon hyung belum turun.”

Ucapan Jimin dijadikan angin lalu. Taehyung sudah memulai sarapannya sendiri. Sudah biasa, Taehyung justru tak yakin jika kakak-kakaknya akan sarapan bersamanya.

Jimin sendiri berdiri termenung, memperhatikan Taehyung yang sibuk dengan nasi gorengnya. Awalnya Jimin hanya ingin dekat dengan Taehyung karena anak itu adik Jin tapi setiap hari melihatnya, kini Jimin mulai penasaran dengan sebanyak apa luka yang ada dalam sosok sok angkuh itu.

Baru seminggu Jimin tinggal dan bekerja di sini tapi Jimin jelas menyadari jika keluarga ini bermasalah. Bodoh jika awalnya Jimin kira keluarga ini terlihat harmonis karena nyatanya tidak.

“Pagi.”

Sapaan dari Jin membuyarkan lamunan Jimin dan membuat Taehyung bernapas lega. Tanpa Jimin sadar, Taehyung tahu anak itu memperhatikannya dan itu membuatnya sangat risih.

“Kenapa berdiri di situ, Jim?”

Jimin tersenyum cerah, “Pagi Jin hyung. Ah, aku baru meletakan susu.”

Jin hadir dengan penampilan lebih kasual. Celana Jeans, kaos putih dipadu jaket jeans biru gelap. Rambutnya ditata ke samping.

Hyung mau ke kampus?” simpul Jimin melihat penampilan sahabatnya itu.

Jin menganggukan kepalanya, “Eoh. Harus bimbingan dengan dospem.”

Bittersweet TreasuresWhere stories live. Discover now