Part Eight : This is Us Now

3.7K 458 47
                                    

"Kurasa Hoseok menjauhiku..."

Yoongi menggigit potongan terakhir dari sandwich dalam genggamannya dengan satu gigitan penuh, ia berusaha menelannya agar dapat memberikan tanggapan dari pertanyaan Namjoon dengan satu kalimat singkat, "Itu hanya perasaanmu." Yoongi meminum sodanya sebelum melajutkan, "wajar saja dia sibuk akhir-akhir ini, kau tahu kan kalau Hoseok yang bertanggung jawab untuk menggatikan seluruh pekerjaanmu saat kau 'pergi'."

Satu hingga tiga kentang goreng milik Namjoon yang terabaikan akhirnya dimakan oleh Yoongi, Namjoon menyodorkan padanya agar ia saja yang menghabiskannya, hari ini nafsu makannya berkurang, "Kau harus mentraktirnya, mungkin itu bisa membuatnya senang." Lanjutnya.

Mendung di wajah Namjoon berubah cerah, ia menyetujui kata-kata Yoongi dan berucap, "Mungkin aku akan mentraktirnya steak atau membelikannya sesuatu yang mahal."

Yoongi mencelupkan tiga kentang goreng ke dalam saus tomat sebelum memakannya seraya mengangguk setuju dan berkata, "Aku juga membantunya mengerjakan proposalmu."

Namjoon tersenyum geli, ia menyesap sodanya dan berusaha untuk tidak tertawa atau ia akan tersedak nantinya, "Haha, aku juga akan mentraktirmu hyung, tenang saja." Senyum puas terpatri di wajah Yoongi saat mendengarnya.

Mereka hanya makan siang berdua, awalnya Namjoon juga mengajak Hoseok, namun sahabatnya itu menolak ikut karena sibuk dengan urusannya, dan Seokjin sedang menemui seorang profesor selama jam makan siang.

"Hyung, ada yang mau kukatakan padamu," Yoongi tak memberikan tanggapan yang berarti saat Namjoon mulai bicara, ia hanya mendongak dengan raut wajah kantuk seperti biasa, Namjoon menghirup nafas dalam dan berkata, "aku dan Jin hyung mulai berpacaran." Kata-kata Namjoon sukses mendapat perhatian penuh dari Yoongi, sebelah tangannya yang menopang dagu terlepas dan kini pandangannya lurus ke arah pria yang lebih muda darinya itu dengan pupil yang melebar.

"Sungguh? Kenapa?" Jika boleh jujur, Yoongi bukan tipe orang yang mau atau lebih tepatnya tertarik dengan urusan orang lain, terlebih tentang asmara, tapi kata-kata Namjoon yang menyatakan bahwa dirinya mulai berpacaran dengan Seokjin berhasil menarik perhatiannya, Namjoon adalah sahabatnya sejak mereka bersekolah di sekolah menengah atas, dan ia baru saja bilang bahwa dirinya tengah menjalin hubungan khsusus dengan partner kerjanya (begitulah mereka di mata Yoongi, karena pernikahan yang diatur itu memang terjadi karena sebuah kontrak kerja).

Senyum Namjoon mengembang, ia menjelaskan, "Banyak hal yang terjadi selama kita bersama sejauh ini, dan di dalam kontrak kami memang tidak diperbolehkan menjalin hubungan khusus dengan orang lain selain partner kami, tapi tidak ada aturan yang melarang kami untuk berpacaran." Kata-kata Namjoon tak menjelaskan apa yang Yoongi maksudkan dari pertanyaannya. Masih segar dalam ingatannya, wajah frustasi Namjoon yang bercerita mengenai 'pernikahan diatur yang akan ia hadapi' pada dirinya dan Hoseok. Yoongi tahu bahwa Namjoon tidak membenci Seokjin, tapi ia tidak akan menyangka bila akan muncul perasaan semacam ini pada mereka berdua, Yoongi kira mereka hanya akan terus bersandiwara.

"Kau benar-benar menyukainya? Atau kau hanya ingin uangnya? Atau malah Seokjin hyung mau memanfaatkanmu?" Pertanyaan yang dilontarkan Yoongi dari bibirnya membuat Namjoon menautkan alisnya, dahinya berkerut tetapi ia berusaha maklum. Setelah lama Namjoon menutup hatinya, kini ia membukanya untuk orang lain, dan memang, orang yang akan mengisi posisi yang kosong dalam hatinya itu adalah seorang Kim Seokjin. Tidak ada satu pun diantara mereka yang akan mengira hal tersebut akan terjadi.

Mamoru [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang