Part Nineteen : I'm The Bad Guy

2.7K 436 212
                                    

Mungkin, Seokjin mengira kalau dirinya masih berada di alam mimpi, namun kenyataannya tidak demikian. Sosok Kim Sowon yang berdiri mematung, dan hanya berjarak beberapa langkah saja darinya terlihat begitu nyata. Ia nampak begitu anggun, seperti biasa, dengan dress berwarna hitam dengan motif dandelion kuning nan selaras dengan sepatu kitten hels yang dikenakannya.

Ia tak memakai piyama pasien seperti Seokjin, dain ia mengira kalau Sowon mungkin datang untuk mengunjungi seseorang. Tetapi ia teringat akan sesuatu. Seingatnya, Sowon telah pergi ke Amerika. Lalu... ia juga teringat tentang skandal perselingkuhan Namjoon dengan seorang wanita, yang ia yakini, adalah Sowon. Oh, mungkin Seokjin bisa mendapat jawaban darinya, dan sejujurnya ia berharap akan mendapatkan jawaban yang sesuai dengan ekspektasinya, bahwa semua yang terpampang dalam situs pemberitaan tentang suaminya hanyalah kesalahan yang disebarkan orang tak bertanggung-jawab.

"Sowon-ssi, bukan 'kah..." Sebelum Seokjin memutuskan untuk bertanya lebih jauh mengenai alasan dari keberadaan Sowon di rumah sakit ini, wanita itu telah lebih dahulu menghampirinya dan memandangnya dengan tatapan mengiba.

"Tolong rahasiakan keberadaanku." Ucap Sowon tiba-tiba dengan kedua bola mata indahnya yang berkaca-kaca, membuat Seokjin kehilangan kata-kata untuk sesaat, kekalutan yang terpancar dari wajah cantik Sowon menular pada Seokjin yang kini berdiri di hadapannya.

Setelah berpijak kembali ke Bumi, Seokjin memutuskan untuk menanyakan alasan dari kata-kata Sowon yang baru saja ia dengar, "Apa.. yang terjadi?"

"Maafkan aku, Seokjin-ssi.." Satu kata 'maaf' tak menjelaskan apa yang ingin Seokjin dengar, sebaliknya, ia tambah kebingungan. Walau demikian, Seokjin mencoba menyimpulkan, bahwa 'maaf' yang mungkin Sowon maksud berkaitan dengan masalah yang kini sedang ditanggung suaminya.

Seokjin melangkah mendekati Sowon yang kini menunduk menatap lantai, dalam benaknya ia meneguhkan hati, ia yakin bahwa isu miring yang beredar tentang Namjoon, hanyalah sebuah kesalah-pahaman dan kenyataannya tidak demikian. Walau memiliki 'title' sebagai mantan kekasih, tapi Seokjin percaya bahwa Sowon adalah wanita yang tidak akan mencederai hubungan persahabatan yang telah ia bangun dengan Namjoon sejak kecil.

Namun tetap saja, Seokjin belum yakin sepenuhnya, karena ia telah melihat orang yang dicintainya sedang mencium wanita lain lewat foto yang kini tersebar di luaran.

Dengan menyembunyikan segala emosi akan kegundahannya, Seokjin mengenyampingkan pikiran buruknya, dan berusaha untuk berpikir jernih, "Aku tahu kau dan Namjoon tidak akan-"

Sowon memyela ucapannya, ia mendongak dengan mata yang sudah berair dan berkata dengan lirih, "Aku hamil."

"Huh?"

Tak ada kata yang keluar dari bibir keduanya untuk sesaat, Seokjin masih meyakinkan pendengarannya dengan apa yang baru saja Sowon katakan, dan Sowon sendiri kembali menatap lantai. Seokjin hendak membuka suaranya kembali, tetapi Sowon telah lebih dahulu berucap dengan suaranya yang kian lirih, "Namjoon-oppa, adalah ayah dari bayiku."

Seokjin termangu. Dunia seolah telah berhenti berputar untuknya, wajahnya memutih, dan tubuhnya limbung, namun ia masih tetap berusaha untuk berpijak dengan tegap, jika tiang infus tak berada disana dan membantunya untuk menopang tubuhnya sendiri, mungkin Seokjin telah jatuh ke lantai, "A-apa maksudmu?"

Satu isakan pelan terdengar, Sowon menggigit bibir bawahnya, ia memberanikan diri untuk mendongak dan menatap wajah pucat pria yang berdiri dengan tatapan shock-nya. Seraya menahan isakannya, Sowon berkata dengan suara yang terbata, "A-aku tidak kuasa mengatakan ini padamu, tapi bertemu denganmu disini, melihatmu sesaat setelah aku memeriksakan kandunganku, aku harus mengatakan semuanya padamu sebelum terlambat dan akhirnya menyesal nantinya."

Mamoru [End]Where stories live. Discover now