Part Thirteen : Problem Unsolved!

3.4K 425 59
                                    

WARNING : NSFR (Not Safe For Ramadan)

Please, Don't Read This Fanfiction If You Are Fasting
~^~

"Namjoon-ah, kau bernyanyi?" Air yang turun membasahi tubuh Seokjin tak mampu membendung suara tawa yang berusaha ia tahan. Namjoon masih menggosok punggung Seokjin seraya bersenandung di bawah shower, lagu Lovely yang dibawakan Billie Eilish dan Khalid menarik perhatiannya akhir-akhir ini, sejak kemarin Namjoon selalu menyenandungkannya. Namun, nampaknya, Seokjin tak mampu menangkap lagu yang Namjoon coba lantunkan hanya dengan dehaman yang berusaha ia samakan nadanya. Sekali lagi, Seokjin menemukan sisi menggemaskan dari diri suaminya.

"Hm~" Namjoon menjawab seadanya, ia masih bersenandung di dekat telinga Seokjin, membuatnya ingin berbalik untuk memberikan kecupan lembut di bibir Namjoon.

Kedekatan dalam hubungan mereka semakin intim, Namjoon bersyukur akan hal itu. Sudah satu minggu Seokjin selalu tidur di kamarnya setiap malam, ia bahkan memindahkan beberapa barang pribadinya ke dalam kamar Namjoon. Sejak malam pertama yang mereka lalui bersama, Seokjin selalu menempel padanya, sampai pagi bertemu dengan pagi lagi, pantulan wajah tampan Seokjin selalu terpatri di iris mata Namjoon begitu juga sebaliknya.

Seperti saat ini, mandi bersama di pagi hari untuk membersihkan tubuh yang berpeluh akibat sentuhan-sentuhan intim yang mereka lakukan beberapa jam yang lalu. Seolah tak puas hanya dengan menyentuh Seokjin di kamarnya yang sekarang ini adalah kamar mereka berdua saat malam, Namjoon melanjutkannya hingga subuh, ia tak membiarkan Seokjin tidur dan kelihatannya, kekasihnya itu tak keberatan terlebih besok adalah libur musim panas pertama mereka.

"Mengapa?" Seokjin berbalik, menatap wajahnya, dan Namjoon memberikan senyuman paling manisnya kala pandangan mereka bertemu. Dalam keadaan basah sekali 'pun Seokjin tetap mempesona.

"Memangnya ada orang yang tidak bernyanyi saat mereka mandi?" Mungkin Namjoon ada benarnya, terkadang Seokjin juga bersenandung saat ia mandi, tapi poin dari pertanyaannya bukan demikian. Seokjin sudah jarang melakukannya sejak ia hiatus dari kegiatannya sebagai seorang penyanyi untuk menikahi Namjoon, dan menyelamatkan 'nama baik' keluarganya. Selain itu, Seokjin rasa, ia hanya akan bersenandung saat dirinua merasa senang.

Seokjin larut dalam tegunannya, ia menatap lurus pada dada telanjang Namjoon seraya menyeka busa sabun yang masih menempel disana dengan air ditangannya. "Apa kau bahagia?" Satu pertanyaan sederhana terlontar dari bibir merahnya, Namjoon tertawa pelan saat mendengarnya, ia rasa, Seokjin tak perlu menanyakan hal tersebut karena menurutnya, kekasihnya itu sudah tahu jawabannya.

Pelukan hangat Namjoon berikan, tak hanya demikian, ia juga mengecup wajah Seokjin mulai dari kening, kedua kelopak mata, kedua pipinya, hidung, hingga bibir ranumnya, membuat pria dalam rengkuhannya terkekeh pelan dan membalas pelukannya tak kalah erat. Namjoon tak memberikan jawaban lewat kata-kata, tapi Seokjin tahu, pertanyaannya telah terjawab lewat senyuman dan tindakan yang suaminya tunjukkan untuknya.

"Aku mau lagi." Kedua iris karamel Seokjin membelalak saat mendengar bisikan Namjoon dengan suara beratnya, dan benar saja, 'sesuatu' yang keras menyentuh pahanya kala Namjoon memintanya untuk membentangkan kaki kanannya, meminta kemudahan agar dirinya mampu menyentuh Seokjin lebih dalam lagi.

"Tu-Namjoon, tunggu!" Seokjin menggengam pergelangan tangan Namjoon yang menahan dan meremas pahanya. Mereka baru melakukannya beberapa jam yang lalu, akhir-akhir ini Namjoon sering seperti itu, hanya lewat sentuhan kecil ia akan meminta 'lebih' setelahnya. Bukannya Seokjin keberatan, mereka pasangan yang telah menikah dan berhubungan seks adalah hal yang sah-sah saja, tapi Seokjin mulai khawatir, ia takut salah memberi makan Namjoon sehingga suaminya itu seperti seorang kelinci dalam musim kawinnya.

Mamoru [End]Where stories live. Discover now