[🌙] 01; Our Morning

4.8K 515 39
                                    

Seoul, 12 March 2017
Pagi ini.. Sama seperti biasanya... terasa manis juga selalu membuatku candu dan makin mencintai Jeon Jimin❤ —



Jimin membuka matanya perlahan saat cahaya matahari yang hangat menyentuh lengan mungilnya.

Ia menggeliatkan badannya lalu mengerjap menyesuaikan penglihatannya yang sedikit buram.

"... Hng, Morning Handsome," sapa Jimin pada sosok buntalan yang bergelung di dalam selimut sambil meregangkan ototnya yang kaku.

"Mmh," gumam sosok yang berada di sebelahnya sambil terus mengulung badannya dengan selimut tebal nan hangat milik keduanya.

"Hey handsome, wake up," ujar Jimin sambil mengelusi rambut itu dengan lembut.

Si manis menyampingkan badannya, menghadap tubuh kekar yang meringkuk kedinginan itu.

"Gimme 5 minute darl," ucapnya dengan mata masih terpejam.

Jimin terkekeh manis, ia mengelusi lagi rambut itu sambil mengecupi pipi lelaki tampan di sebelahnya.

"Kau tau aku harus bekerja pagi ini Kookie," Jimin mengusel di leher orang yang ia panggil Kookie tadi.

Okay, i will make this simple.

Kookie or we can call him, Jeon Jungkook-ie, adalah orang yang menyandang sebagai suami Jimin 6 bulan terakhir ini. Ia adalah sosok tampan yang gagah dan penyayang pada istrinya yang baik hati dan selalu menurut apa katanya.

Jungkook adalah fotografer pro yang mempunyai studio fotonya sendiri, ia sudah terkenal dimana-mana karna ia memang sangat handal dalam hal memoto.

Impiannya sedari kecil adalah menjadi fotografer dan sutradara film terkenal.

Namun ia harus menelan semua cita-citanya saat Tuhan mengambil hal yang sangat berarti untuknya.

Jimin sendiri adalah seorang model majalah dan produk-produk bermerk terkenal di Seoul, Amerika dan negara-neraga maju lainnya.

Seperti di drama-drama mereka di pertemukan secara tidak sengaja, dan saling jatuh cinta tanpa terduga.

Mereka memutuskan berpacaran selama 2 tahun dan melanjutkan ke jenjang pernikahan setelahnya.

Seperti biasanya, Jimin akan membangunkan si tukang tidur ini agar ia bisa pergi bekerja.

Jadwalnya hari ini cukup padat, dan ia harus bergegas.

"Baby, come on hum?" ucap Jimin lagi sambil menepuki pipi Jungkook pelan.

Jungkook mengerang lalu perlahan membuka mata bulatnya.

Jimin memandangnya dengan senyum kecil.

Tuhan.. Sama seperti sebelumnya, hari ini juga aku berdoa... bisakah kau membuat Jungkook melihatku seperti biasanya..?

Jungkook memandang Jimin dengan tatapan datar dan kosong, lalu tersenyum dan kembali menutup matanya.

Tapi Jimin tau, dalam kekosongan mata Jungkook, mata suaminya menyimpan banyak jutaan kasih sayang dan cinta untuknya.

Hhh.. Tuhan.. Kenapa aku hari ini juga masih belum bisa melihat istriku.

"Ini aku bangun," ucapnya sambil mengelusi rambut Jimin lembut.

"Good boy, ayo kita mandi," ujar Jimin sambil memeluk tubuh tegap Jungkook.

"Hari ini.. Kau ikut ke lokasi ya?" Jimin mendongkak melihat Jungkook yang masih betah memejamkan matanya.

"Kenapa? Kau takut rindu padaku ya?" Jungkook tersenyum jail sambil memeluk Jimin erat.

Jimin tertawa lalu mengigit pipi Jungkook gemas.

"Iya! Kenapa kau begitu sih? Selalu membuatku rindu," ucapnya setelah melepas gigitannya pada pipi Jungkook.

Jungkook tersenyum, melepas pelukannya dan bergerak pelan sambil meraba sekitarnya lalu sedikit mendih Jimin dengan tangan yang menggelitiki perut istrinya.

"Agar kau hanya bisa melirikku sayang, jangan sampai aku tau kau rindu orang lain," ucap Jungkook sambil menciumi leher Jimin.

"Hahahahahahah! Kookh! Stop! P-please! Hahahahaha!" Jimin menggeliat sambil tertawa keras karna kegelian dan kecupan Jungkook di lehernya.

"Ampun! Jungkook-ah! Hahahaha.. Baby!!" Jimin memekik sambil mencoba menjauhkan tangan Jungkook.

Jungkook ikut tertawa mendengar tawa kekasihnya, ia makin gencar menggelitiki pinggang kekasihnya.

"Katakan dulu Jungkookie oppa i love you so much!" ujar Jungkook menghentikan kelitikannya dan menatap Jimin.

"Tidak mau!" ucap Jimin sambil meleletkan lidahnya dengan nafas terengah karna lelah tertawa.

"Nakal!" Jungkook kembali menggelitiki pinggang Jimin membuat Jimin kembali meledakan tawanya.

"J-Jungkook! J-ungkookie opp—uahahahahaha!!" Jungkook tersenyum puas saat Jimin bersusah payah mengatakan kalimat suruhannya.

Ia menghentikan kelitikannya lalu membuka matanya menatap ke wajah Jimin.

"I love you Jeon Jimin..," Jungkook menyatukan dahinya pada dahi Jimin.

Tangannya bergerak mengelus pipi sang istri dengan mata yang bergerak gelisah—seolah ingin mencari sesuatu namun ia tidak kunjung menemukannya.

"I love you more husby..," perlahan Jimin menyatukan bibir keduanya.

Menyesap bibir sang suami tanpa mereka menutup matanya masing-masing.

Jimin bisa melihat tatapan Jungkook yang seolah ingin sekali menatapnya.

Dan itu sukses membuat air matanya menggenang.

Tak ingin membuat Jungkook tau jika ia kembali menangis, dengan segera Jimin memangut bibir Jungkook.

Melumatnya dan menyesapnya dengan penuh perasaan, menyampaikan jika ia begitu mencintai Jungkook dengan segenap jiwanya.

Jungkook perlahan memejamkan matanya, merasakan bibir Jimin yang bergesekan dan bergerak lincah di atas bibirnya.

Ia memeluk istrinya makin erat, balas melumat dan menghisap bibirnya penuh dengan kelembutan.

— dan hari ini, Tuhan masih menguji kami, aku tau apapun yang Tuhan berikan pada kami, itu semua lah yang membuat kami makin saling mengerti dan mencintai dengan apa adanya. Aku tak apa Tuhan.. Jiminpun masih bisa menerimanya, Terima kasih banyak Tuhan

-Jeon Jungkook
.
.
.

yash aku pablis ini, suka gaaa? Kalo ga aku anpablis lagi :""" heuheueheu aku tunggu ya respon kalian! See you!

Blind [KookMin]Where stories live. Discover now