[🌙] 16; Extra Part

2.9K 383 16
                                    

Jimin terkekeh manis saat melihat suaminya masih betah memperhatikan wajahnya dengan lekat.

Mereka masih berada di rumah sakit karna Jungkook harus menjalani beberapa tes mata agar nantinya tak ada masalah apapun.

Jimin kini duduk di pangkuan sang suami dan Jungkook sendiri duduk bersandar di kepala ranjang. Tangan Jungkook memeluk erat pinggang Jimin dan Jimin memeluk leher Jungkook.

Sesekali Jimin akan menguselkan hidungnya ke hidung Jungkook membuat suaminya itu gemas melihatnya.

"Kau tidak bosan menatapku terus hum?" Tanya Jimin sambil tersenyum sangat manis. Senyuman yang sangat Jungkook sukai di seluruh dunia.

Jungkook menggeleng, ia sangat betah menatap wajah cantik Jimin. Melihat banyak perubahan pada wajah sang istri yang baru ia lihat lagi sekarang.

Selama ini ia hanya bisa melihat hanya dengan meraba wajah Jimin. Merasakan tekstur wajah dan bentuk wajah hanya dengan rabaan.

Namun sekarang berbeda, ia bisa melihatnya kembali. Wajah Jimin masih cantik dan manis, sama seperti saat mereka pertama bertemu dan terakhir Jungkook lihat. Yang berbeda hanya bibirnya yang makin berisi dan rambutnya sudah berubah warna menjadi blonde.

Jungkook tidak tahan mendapati istrinya yang sudah berubah makin menawan ini. Selama ini ia sering menahan segala rasa karna ingin melihat wajah istrinya.

"Aku betah sekali menatap wajahmu." Jimin terkekeh saat melihat Jungkook menguselkan wajahnya ke leher mulusnya sambil mengecup ringan disana.

Jimin menikmatinya, ia mengelusi dan memainkan rambut Jungkook dengan perasaan yang sangat bahagia.

Saat Jungkook mengatakan jika ia bisa melihatnya lagi, Jimin berteriak histeris sambil menangis dan memeluk Jungkook sangat erat. Menumpahkan segala perasaan dalam dirinya pada Jungkook.

Jungkook pun sama, ia menangis. Menangis kencang di ceruk leher Jimin. Berucap syukur sebanyak ia bisa pada Tuhan.

Keduanya larut dalam keharuan di hadapan dokter yang menangani Jungkook. Sang dokter juga ikut terharu dan mengatakan selamat pada Jungkook lalu memberikan hadiah kecil untuk keduanya.

Hadiah kecil yang besar menurut mereka. Hadiah kecil yang dokter berikan hanyalah sebuah kalimat menyentuh.

Ia mengatakan, "Semoga Tuhan selalu memberkati kalian dan memeberikan kebahagiaan untuk kalian selamanya." Dengan nada lembut menenangkan.

Makin menangis lah mereka berdua.

"Sayang. Apa kau ada keinginan untuk melihat apa sekarang?" Tanya Jimin saat mereka terdiam cukup lama dalam pelukan hangat.

Jungkook berpikir disana, ia meregangkan pelukannya dan menatap Jimin lalu tersenyum kecil.

"Ada satu tempat yang ingin aku datangi untuk sekarang bersamamu."

.
.
.
.
.

"Disini Kyuri beristirahat." Jungkook tersenyum dan menjongkokan dirinya di depan makam yang masih basah dengan nama orang yang membantunya keluar dari kesusahannya.

Rest in Peace
Cha Kyuri
20 May 1999 - 21 March 2017

Jungkook tersenyum melihat deretan nama yang tertulis itu, perlahan ia mengelus nama yang terukir indah itu.

Jimin ikut menjongkokan dirinya di sebelah Jungkook sambil mengelusi pundak sang suami dengan lembut.

Mereka hari ini datang ke makam Cha Kyuri, gadis cantik yang baik hati memberikan matanya untuk Jungkook. Di temani ibu Kyuri yang tempo hari memberi tahu kabar bahagia ini.

Ia juga sudah meminta ijin dokter untuk mengantar Jungkook bertemu dengan pendonor matanya.

"Kau anak yang sangat mulia Kyuri-ah. Oppa bahagia bisa memiliki sahabat sebaik dirimu.. Kau sudah membuat Oppa terlahir kembali kau tau? Oppa harap kau juga bahagia disana, ya? Tuhan sangat menyayangimu begitupun kami. Oppa akan merawat pemberianmu ini dan hanya melihat hal-hal indah yang sering kau katakan pada Oppa dulu. Istirahat yang tenang ya cantik. Tuhan sudah memberikan kebahagiaan untuk kita." Jimin total menangis sambil memeluk Jungkook dari samping. Tidak bisa membayangkan sesedih apa menjadi Kyuri dan Jungkook.

Dimana mereka di beri cobaan yang sangat berat namun masih bersabar menghadapi cobaannya sampai Tuhan mengatakan jika ini adalah akhir perjalanan dari penderitaan mereka.

Jimin bahagia, sungguh. Ia akan lebih bersyukur pada Tuhan karna Jimin melihat secara langsung kebesaran Tuhan seperti apa lewat suaminya.

Blind [KookMin]Where stories live. Discover now