04. Perlawanan

12.8K 479 43
                                    

"Jangan bermain api jika tidak ingin kau terbakar." (Dira)

Bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu tetapi Dira stay ditempat duduknya. Saat merasakan ponselnya bergetar, Dira membuka pesan yang masuk lalu menyimpan ponselnya kembali.

Dira menyambar tasnya dan salah satu tali tasnya bertengger dipundaknya. Dia berjalan santai menyusuri koridor sekolah yang sudah sepi. Setelah berbelok akhirnya Dira sampai ditempat yang ditujunya.

Ya sekarang Dira sedang berada di taman belakang sekolah, tempat yang jarang dikunjungi oleh para siswa siswi. Sembari menunggu seseorang Dira duduk di salah satu kursi panjang yang ada di taman tersebut.

Dia memejamkan matanya ketika merasakan semilir angin mengenai wajahnya. Dira membuka matanya ketika mendengar langkah seseorang mendekat.

Dia menoleh kemudian berdiri dengan senyum miringnya.

"Datang juga lo,"ucap Dira sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Iyalah, gue kita Lo gak dateng karena merasa takut sama gue,"jawab Eric dengan sombongnya

"Takut? Sama Lo?" Dira tertawa mengejek dengan sorot mata merendahkan.

"Dalam mimpi sekalipun gue gak takut sama lo! Yang ada lo yang takut sama gue,"lanjut Dira

Eric menggeram marah dan menatap murka pada Dira yang menatapnya santai dengan smirk andalannya.

"Cih, gue gak takut sama Lo bitch! Ayo lawan gue kalau Lo gak takut!"

"Lawan lo? Gak sudi gue mengotori tangan mulus gue buat mukul lo yang gak guna!"sinis Dira menatap meremehkan Eric.

"BANGSAT!!!"

Bersamaan dengan itu tangan Eric melayang ke udara untuk memberi bogeman pada Dira. Tapi Dira lebih gesit dalam membaca gerakan Eric sehingga kepalan tangan Eric berhasil ditangkapnya. Dira memelintir tangan Eric dengan satu tangannya sekuat tenaga yang membuat Eric mengerang.

"ARRGHHH..."

Eric tidak tinggal diam, dia mencoba menendang kepala Dira tapi lagi-lagi Dira berhasil menghindar.

"Ck ck, kasihan banget gak kena gue!"

Tanpa diduga Dira menendang perut Eric yang membuat Eric terpental dan jatuh terlentang di atas rumput.

"Makanya gak usah main-main sama gue. Dikasih tau gak usah perang malah ngeyel lo."

Eric perlahan beringsut duduk sambil memegangi perutnya yang sakit karena ditendang Dira. Eric menatap tajam Dira yang berdiri santai dengan sorot dinginnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada dengan dagu terangkat.

"GUE GAK BAKALAN NYERAH BITCH!!"teriak Eric murka.

"TERSERAH!!"

Dira berbalik hendak meninggalkan Eric tapi baru beberapa langkah tulang keringnya ditendang dengan kuat yang membuatnya merintih kesakitan sambil berjinjit-jinjit.

"HAHA... RASAIN ITU BITCH!!"

"ARGHH!!! ANJING!! BERANINYA NYERANG DARI BELAKANG LO!! ARRGHH!!"teriak Dira murka sambil masih merintih kesakitan.

Manik mata Dira menggelap dengan sorot yang dipenuhi kabut amarah yang membuat siapa saja orang yang melihatnya pasti takut. Dira berbalik menghadap ke arah Eric yang ternyata sudah berdiri didepannya.

Benar saja Eric sedikit merasa takut melihat manik mata Dira yang menggelap, tapi sebisa mungkin Eric menutupinya supaya tidak terlihat begitu lemah didepan musuhnya.

Queen Of Mafia (Pindah Ke Webnovel)Where stories live. Discover now