07. Rusuh

8.9K 339 2
                                    

Kelima cowok yang mendapatkan gelar the most wanted sedang duduk dimeja yang ada dipojok kantin yang menurut mereka tempat yang paling strategis. Keempat cowok itu memperhatikan salah satu temannya yang penampilannya sudah tidak kacau lagi seperti tadi pagi karena sudah berganti menggunakan kaos olahraga.

"Kenapa?" Rafka yang merasa diperhatikan oleh sahabatnya pun angkat bicara.

"Jelasin kenapa Lo bisa kacau tadi pagi?" Semua mengangguki ucapan Azka.

"Dira."

Hening.

Setelah Rafka mengucapkan satu kata itu mendadak semua sahabatnya bungkam. Mereka tak menyangka apa yang diucapkan Dira kemarin benar-benar dia wujudkan.

"Kok gue merinding ya?" Dimas tiba-tiba bergidik ngeri karena perasaannya tiba-tiba tidak enak.

"Mungkin Lo yang selanjutnya kali." Azka berkata santai tanpa memperdulikan efeknya bagi Dimas yang saat ini ketakutan.

"Ja-jangan doa yang jelek-jelek kek sama sahabat sendiri. Orang lagi takut juga malah tambah ditakut-takutin." Dimas mendengus kesal yang dibalas hendikan bahu acuh dari Azka.

"Hm, iya mungkin Lo selanjutnya." Rafka ikut menimpali yang diangguki semuanya kecuali Dimas.

Sedangkan dimeja kantin yang lain yang tak jauh dari tempat kelima cowok itu duduk, ada Dira dan Fara yang sedang memakan makanan yang mereka pesan tadi.

"Dir."

Dira menghentikan aktivitas makannya ketika Fara memanggilnya.

"Apa?"

Fara tampak ragu-ragu untuk menanyakan sesuatu yang membuat Dira malah terkekeh.

"Udah tanya aja." Dira mengambil minumannya laku meminumnya.

"Apa karena Lo Rafka bisa kacau kaya tadi?"

Dira mengangguk santai yang membuat Fara melotot tak percaya.

"Serius Dir? Lo lagi gak bercanda kan?"

"Gue serius Fa, tapi mukanya jangan kaya gitu juga kali haha..."

Fara langsung mengubah raut wajahnya yang tadinya kaget menjadi penasaran.

"Kok bisa sih Dir?"

"Ya bisalah."

Fara mendengus mendengar jawaban Dira yang kurang memuaskan.

"Terserah deh!"ketus Fara yang membuat Dira terkekeh karena temannya ini sedang merajuk.

"Fara jangan ngambek dong sama Dira, masa Dira dicuekin sih? Nanti Dira gak punya temen lagi dong." Dira pura-pura sedih yang membuat Fara gelagapan sendiri.

"Ehh enggak kok Dir, gue gak ngambek kok. Dan gue masih tetep jadi teman Lo sampai kapanpun." Mereka tersenyum lalu tertawa bersama yang mengundang perhatian seluruh siswa yang ada di kantin termasuk kelima most wanted tersebut.

Azka menatap Dira yang masih tertawa dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Rusuh!"

*****

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu tapi di kelas XI IPA 2 pelajaran bahasa Indonesia yang diajar oleh guru paruh baya dengan kepala yang tidak ditumbuhi rambut sedikitpun yang membuat kepalanya jika terkena sinar matahari akan memancarkan cahaya sehingga semua siswa-siswi menjulukinya sebagai 'Pak Plontos' katanya sih kaya kepalanya. (Haha maafin author Yee:")

Padahal guru itu bernama pak Satoto yang sering dipanggil PakSat atau PakPlon atau bisa juga PakTos. Memang ada-ada saja panggilannya tapi Pak Satoto tidak mempermasalahkan itu yang terpenting muridnya bisa mengikuti pelajarannya dengan baik.

Queen Of Mafia (Pindah Ke Webnovel)Where stories live. Discover now