8. New Start

187 23 33
                                    




Tia datang menghampiri Teo dan bilang kalau dia harus ke rumah sakit jenguk Alden. Awalnya Tia bilang ke Elang dia bakalan minta dianterin sama Teo aja, tapi Elang ga terima dan ngelarang Tia bersikap seakan-akan dia itu orang lain.

Akhirnya Teo pulang setelah berbicara dengan Elang sebentar. Kemudian Tia jalan ke mobil Elang bersama laki-laki itu.

Elang ngeliatin Tia yang tidak banyak omong seperti biasanya-- setidaknya sebelum mereka bertengkar hebat belum lama ini. Dan jujur saja, Elang juga sebenarnya masih terasa sedikit canggung setelah masalah itu. Pertama kalinya untuk mereka bertengkar sehebat itu.

Ntah karena umur mereka yang semakin menambah, ntah karena mereka semakin dewasa atau memang karena tidak jodoh saja?

Ntahlah, Elang maupun Tia tidak tau jawabannya.

Tapi setidaknya Elang senang karena Tia mau baikan dan Elang pun tentu saja tau bagaimana sifat perempuan itu. Tia tidak mungkin bisa lepas dari dirinya dan Alden. Seberapa kuat ia mencoba, Tia tak akan mampu.

Elang berjalan ke mobilnya bersama Tia sambil mainin jemari gadis itu karena daritadi Elang tidak mau melepaskan tangan Tia dari tangannya.

Dih, padahal ini cowok udah punya pacar, tapi masih aja...

Orang-orang yang melihat ini sudah pasti akan mengira mereka pacaran kalau saja mereka tidak tau Elang sudah punya pacar.

"Ih, Lang. Lepasin ih, apaan sih!"

Elang cuma senyum-senyum dan malah menekan-nekan jari telunjuk perempuan itu dengan gemas. Yang bisa begitu ke Tia ya dari dulu memang cuma dia, Alden dan... Adam.

Tia baru mau masuk ke mobil Elang tapi dilihatnya Elang berhenti.

"Kenapa?"

"Bentar, tungguin Manda dulu."

Tia diam sedetik dan kemudian tersenyum canggung. Ia kembali menutup pintu mobil Elang dan berdiri di sebelah laki-laki itu untuk menunggu sampai Manda datang.

Dari jauh Tia bisa melihat kalau Manda berlari menghampiri mereka dengan wajah khawatir. Bisa ditebak itu karena Manda juga mencoba menghubungi Tia tapi hasilnya nihil waktu itu.

"Tiara!" Ia langsung memeluk Tia setelah memanggil nama gadis itu. Setelah itu merengek menanyakan keberadaan Tia selama dua minggu belakangan.

"Udah yang penting gue sekarang gak apa-apa. Dah ah, yuk!"

Baru saja tangan Tia bergerak ingin membuka pintu mobil bagian depan, Manda lebih dulu membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya.

Wow.

Tia sedikit kaget tapi kemudian ia memaklumi hal itu karena sekarang princess-nya Elang bukan lagi dirinya, melainkan Manda. Dan ia harus bisa terima.

Di dalam mobil Tia juga hanya diam melihat ke luar jendela karena Tia tidak suka suasana di dalam mobil ini. Tia tidak sadar kalau Elang dari tadi merhatiin dia dari cermin dan Elang sadar kalau Tia tidak nyaman.

Suasana semakin canggung saat Manda menyender di bahu Elang sambil mengikuti alunan lagu yang terputar di dalam mobil itu.

Ia bernyanyi sambil memandang ke arah Elang sesekali dan tersenyum ke arah laki-laki itu sambil mengelus pipi atau dagu Elang.

Tia mencoba sekuat tenaga untuk tidak melihat ke arah mereka. Memang, kalau sedang jatuh cinta, dunia terasa milik berdua.

Yang lain ngontrak.

Secara tidak terduga Elang menggerakkan tangannya menandakan ia sedikit risih. Elang mencoba melakukannya dengan sedikit natural dengan cara tersenyum dan mengelus pipi Manda setelah itu.

From The Beginning [Mingyu]Where stories live. Discover now