17. Terungkap

172 20 17
                                    


Elang Aprilio: Gue ntar malem mau ke rumah

Elang Aprilio: Mau ngomong

Tiara menghela napasnya berat. Elang tuh kenapa sih? Dia kalau kayak gini kan sama aja memperkeruh suasana.

Tiara Lim: Gue ntar malem mau nugas Lang besok aja deh

Elang Aprilio: Ntar Malem.

Tiara Lim: Apasih kok lo maksa?

Elang Aprilio: Alden lagi di rumah lo kan?

Elang Aprilio: Sekalian sama dia juga kita ngomongnya

Ini orang gila apa??? Kok Alden juga?

Tiara Lim: Kok bawa-bawa Alden??

Tiara Lim: Gak

Tiara Lim: Gue gak mau

Elang Aprilio: Ya terus lo mau ngomongin masalah Adam sama Kiara tanpa Alden gitu?

Elang Aprilio: Terserah sih

Oh... mau ngomongin tentang Adam ternyata.

Tiara Lim: Yaudah abis magrib aja ke sini

Alden sudah bangun dari tadi dan sekarang sedang main game di kamar Teo. Laki-laki itu sudah selesai mandi dan bersih-bersih karena baju dia dan Elang sejujurnya sudah punya lemari tersendiri.

Tia baru selesai shalat magrib dan ia tidak berniat melanjutkan tugasnya. Karena jujur saja, ia tidak bisa berfikir dan berkonsentrasi sedikit pun saat ini.

Dasar Elang sialan.

Tak berapa lama, suara pintu yang diketuk dua kali terdengar bersamaan dengan suara Alden yang memanggil Tiara untuk keluar. Elang sudah datang dan diajak kak Teo sekalian makan malam bareng katanya.

Tapi kalau difikir-fikir, Elang terlihat biasa aja dan tidak seperti mendesak atau memaksakan situasi. Apa cuma Tiara yang berlebihan dalam memikirkan ini semua? Siapa tau waktu itu Elang benar-benar menciumnya karena selama sepuluh bulan Elang pacaran dengan Manda jadi Elang ingin membalas itu semua?

Masuk akal, kan?

Iya, di akal lo doang, Tiara.

Hari ini Agas juga ikut makan malam di rumah Tiara karena ada berkas yang harus dikasih ke Teo. Hari ini si Mbak masakin ayam semur sama sambel terasi. Pas banget, kesukaannya Elang.

Alden membantu Tiara turun ke bawah dengan memegang lengan perempuan itu. Ketika sampai di bawah, ia menggendong Tiara ke meja makan.

Mereka makan dengan lahap dan membahas tentang Agas yang baru saja bertunangan seminggu yang lalu. Rencananya acara pernikahan mereka akan digelar 3 bulan lagi.

"Lo kok diem aja sih, Tir?" Alden yang dari tadi memperhatikan Tiara makan dengan diam pun akhirnya membuka suara.

Tiara nyengir, "Kaki gue sakit."

Alden mengangguk mengerti, walaupun sebenarnya sedikit aneh. "Oh, soalnya tadi siang lo bawel banget sampai gue hampir gak bisa tidur."

"Itu sengaja. Kalo buat gangguin lo mah, gue bisa."

Elang melirik ke arah Tiara yang masih terlihat canggung. Elang merasa bersalah. Ia sangat-sangat merasa bersalah membuat perempuan yang ceria dan banyak omong itu kini jadi diam seperti sekarang.

Harusnya ia menunggu waktu yang tepat. Tidak buru-buru seperti saat itu.

Setelah selesai makan, mereka semua pindah ke ruang tengah. Teo dengan sigap menggendong adeknya ke sofa dan mulai mengambil beberapa minuman serta camilan.

From The Beginning [Mingyu]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum