19. Ditolak

214 21 40
                                    

"Apaan?"

Suara Elang terdengar malas dari seberang sana.

Alden menggaruk kepalanya kasar, "Gue mau ngomong penting banget pokoknya buruan ketemu."

"Males gue baru banget sampai rumah. Besok dah besok,"

Tut

Dimatiin.

Elang bangsat.

Kata Alden dalam hati biar dosanya gak dicatet karena ngomong kasar kayak tadi.

Kata Alden dalam hati biar dosanya gak dicatet karena ngomong kasar kayak tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadinya yaudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadinya yaudah. Alden gak kasih tau karena Elang juga gak penasaran. Kalau boleh Alden tebak, Elang lagi sok-sokan mau gak peduli gitu. Biar gak ketara bucinnya.

Besoknya, Alden berbaik hati jemput Tiara dan Elang pakai mobilnya. Kadang lucu aja, baru kemarin Alden kecewa dan kaget karena mereka, hari ini udah kayak sedia kala. Dan kalau difikir-fikir, semuanya diam-diam berkorban.

Semuanya pada ngorbanin perasaan mereka sendiri. Tiara pura-pura suka Adam buat lupain Elang dan akhirnya jadi nyaman beneran. Elang bersikap seolah dia tidak punya perasaan apa-apa kepada Tiara padahal dari dulu sampai detik ini perasaannya ke Tiara gak pernah berkurang. Adam tau ia dijebak Kiara tapi ia pura-pura tidak tau agar tidak membuat nama Kiara jelek.

Mereka saling menjaga perasaan satu sama lain. Itulah kenapa Alden harus membantu sahabatnya sebelum terlambat seperti Adam dan Kiara.

Kalau difikir-fikir lagi, Elang kuat banget bisa biasa aja kalau misalnya pipinya dicium Tiara pas ulang tahun atau pas dipeluk Tiara kalau doi lagi nangis.

Pantes aja dulu Elang langsung mukulin siapapun yang kurang ajar sama Tiara padahal Elang dan Alden beneran paling anti sama yang namanya berantem atau ribut sama orang lain.

Kaki Tiara sudah mulai membaik, dilihat dari bagaimana perempuan itu kini bisa berlari kecil menghampiri mobil Alden di depan rumahnya. Dari luar, Tiara bisa melihat Elang yang sudah bertengger di belakang.

Gadis itu membuka pintu, "Sesuai pesanan ya, Pak." Lalu ia tertawa.

Alden mencibir, "Emangnya gue taxi online apa?!"

From The Beginning [Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang