13. Pamer

193 18 66
                                    

"Kamu gak usah antar aku beneran gapapa tau, Lang. Kan kamu gak sampai 2 jam lagi ada kelas?"

Manda belum turun dari mobil Elang sepulang dari mereka cari makan siang. Elang menawarkan untuk nganterin pacarnya itu, tapi mengingat rumahnya yang cukup jauh dan takutnya bakalan macet, ia mencoba menolak.

Ya walaupun sebenarnya di dalam hati perempuan itu ia ingin sekali menghabiskan waktu lebih banyak dengan Elang.

Menjadi pacar Elang dalam kurun waktu 10 bulan belakangan membuat Manda semakin mengenal sifat Elang karena sebelumya lebih banyak mendengar cerita dari Tiara. Kalau bertemu pun, tidak pernah lama dan tidak banyak ngobrol.

Elang bakalan ngajakin ngobrol karena dia emang anaknya ramah dan tau dalam mengambil tindakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elang bakalan ngajakin ngobrol karena dia emang anaknya ramah dan tau dalam mengambil tindakan. Beda sama Alden yang gak akan mau repot-repot bicara sama orang lain yang dia gak kenal atau gak akrab dengannya. Iriiiiiiit banget kalau ngomong.

"Yakin kamu pulang sendiri?"

"Iya sayang, aku bisa pulang sendiri kok. Lagian supir aku kan udah di jalan juga mau kesini. Kalau kamu yang anter ntar kasian dia dong?"

Elang mengangguk mengerti, mengiyakan. Walaupun Elang belum bisa menyukai Manda, tapi Elang tau kewajiban seorang pacar itu harus apa. Elang juga bukannya tidak berusaha untuk menyukai Manda, dari sebelum jadian juga ia sudah berusaha untuk itu.

"Yaudah kalo gitu tunggu di sini aja sampai supir kamu dateng."

Manda terkadang mendengus sendiri melihat sifat Elang yang cuek-cuek sayang. Gimana ya jelasinnya, Elang itu tipe orang yang 'bener' kalau ngerjain sesuatu. Orangnya sungguh-sungguh banget. Walaupun dia gak suka sama sesuatu, dia bakalan tetap kerjain dengan sepenuh hati. Tipikal orang yang bisa mikir dengan bijak dan dewasa banget.

Biarpun begitu, ia tak banyak omong. Elang tipe anak yang supel ke semua orang tapi tidak terlalu banyak bicara kepada perempuan. Kecuali Tiara tentunya.

Terkadang ia iri sekali dengan gadis itu. Elang dan Alden kompak banget sayang dan jagain dia.

"Tapi kamu kalau aku chat atau telfon tuh diangkat dong, Lang."

Elang terkekeh kecil dan bersandar di kursi mobilnya, lalu menoleh ke arah pacarnya. "Iya, iya. Kan aku udah bilang iya dari tadi,"

"Habisnya aku masih kesel. Aku tuh pacar kamu, masa kamu bisa sih seharian gak ngabarin aku gitu padahal kamu paginya pergi kuliah dengan Alden dan Tia?"

"Man, kan tadi kita udah bahas ini, hm?"

"Ya... kesel aja,"

"Sekarang lihat aku sini," Elang narik Manda untuk menyampingkan badannya ke arah dirinya. Kini perempuan itu menatap wajah Elang dengan tatapan seperti kesal tapi ditahan-tahan. "Maaf, ya?"

Suara Elang lembut banget saat meminta maaf barusan. Sejauh ini pun, dia gak pernah meninggikan suaranya kepada Manda.

Pernah bertengkar beberapa kali, Manda kesal dan tentu saja sedikit berteriak kepada Elang. Tapi laki-laki itu tidak sedikitpun membalas dengan intonasi tinggi.

From The Beginning [Mingyu]Where stories live. Discover now