11 • Salah Pahamnya

3.7K 538 22
                                    

P R I I I T ! Peluit dimulainya pertandingan antara Karasuno melawan Aoba Johsai sudah diserukan. Kedua tim membungkuk dan masuk ke formasi mereka.

(y/n) menguncir rambutnya gaya ekor kuda tinggi-tinggi di kepalanya. Dengan kuncir rambut warna biru tua berhias permata palsu warna biru muda yang begitu cantik. Pemberian Kageyama.

"Ne, kau pasti bimbang, kan, Haruka? Mendukung sekolahmu atau mendukung kakakmu?" (y/n) menyenggol lengan Haruka.

Gadis imut itu hanya menatap kakaknya. "Aku tetap ingin sekolahku yang maju ke final."

Selama pertandingan (y/n), Haruka, Saeko, Shimada, dan Takinoue yang baru datang sama-sama dibuat takjub sekaligus kesal dengan pertandingan yang greget. Karasuno menang di set pertama.

Mencapai pertengahan set kedua, Sugawara dan Kageyama bermain dalam satu formasi. Kageyama mundur sementara Sugawara siap memberi umpan.

B U G H ! Kageyama memukul bola tanpa ragu, tepat disebelah bloker Seijoh.

B L U S H ! Seperti di bom rasa kagum, pipi (Y/n) memerah seutuhnya. "K—Kirei. Baru kali ini aku lihat serangan yang indah begitu," gumamnya pelan.

Haruka melirik (y/n), terbesit suatu pikiran di kepalanya.

Sayangnya Seijoh memenangkan set kedua. Set ketiga berlangsung sulit. Namun, Karasuno unggul dalam deuce 25-24. Selepas servis dari Sugawara, serangan bertubi-tubi antara dua tim terus terjadi. Kejadian heroik terulang dan mengundang decak kagum.

Salah satunya ketika Oikawa memberikan umpan jauh pada Iwaizumi padahal posisi bola mengarah ke luar lapangan. (jujur wey, ini merinding banget gue. Scene paling fav.)Tapi lagi-lagi itu tak cukup untuk membuahkan kemenangan bagi Seijoh.

"Tuhan... Menangkanlah mereka, tolong..." (Y/n) tak hentinya berdoa.

Setelah reli panjang yang mendebarkan dan melelahkan, akhirnya Karasuno menang setelah deuce 26-24. Dengan ini Karasuno melaju ke babak final melawan Shiratorizwa, sang Elang yang biasa 'berlanggan' di kejuaraan nasional.

Dalam hatinya (y/n) sangat senang dan ingin segera berlari pada sang setter, menghamburkan sebuah pelukan kecil yang hangat. Tapi, itu hanya keinginnan pribadinya.

(Y/n) sudah menahan buang air kecil sejak tadi. Tapi saat pertandingan mulai berlangsung 'liar', (y/n) seakan lupa pada rasa kebeletnya. Kini dia pergi mencari toilet wanita dan melepas hasratnya di sana.

Haruka sudah pulang lebih dulu, memilih menyemangati kakaknya setelah kalah di pertandingan terakhir masa SMAnya.

***

Kageyama meregangkan badannya, pertandingan melawan Oikawa dan Seijoh memang tak pernah mudah. Malah itu adalah hal yang paling ia cemaskan. Namun kini bukan pertandingan yang ia cemaskan.

'Anak itu kemana? Tadi langsung melejit, padahal aku ingin...' Kageyama menggeleng tegas. 'Hah, apa yang aku pikirkan!?'

Sebelum kembali ke sekolah dia ingin ke toilet dan membeli minuman. Tapi tiba-tiba langkahnya berhenti. Matanya membeliak saat melihat perempuan dan laki-laki berpelukan tak jauh dari tempatnya berdiri.

Dia bisa saja cuek, tapi... Kehadiran (y/n) dalam dekapan sang pria yang membuatnya memanas.

Dadanya berdegup kencang, napasnya tiba-tiba tidak beraturan, dan merasa sangat marah kali ini. "Dia memakai kunciran dariku untuk berpelukan dengan laki-laki lain!?"

Kageyama langsung menghampiri (y/n) dan laki-laki itu. Dia menarik lengan (y/n) paksa hingga terlepas dari pelukan laki-laki itu. "Lepaskan dia!" bentak Kageyama.

Devil's Smirk | Kageyama Tobio ✔Where stories live. Discover now