Part 3

171K 13.9K 5.6K
                                    

TAEYONG benar-benar membuktikan ucapannya. Ia memasukan beberapa plastik serta tisu ke dalam pipa air; membuat saluran itu tersumbat. Yang jelas hari ini ia harus berhasil membuat Jaehyun tinggal lebih lama! Hanya saja Taeyong tidak bisa menggoda Jaehyun secara terang-terangan.

Ia ini lelaki polos, ingat?

"Bohlam," gumamnya pelan sebelum mengambil sapu serta bangku; Taeyong naik ke atas bangku dan memukul lampu seraya menundukkan kepala. Tidak bisa membiarkan pecahan itu mengenai mata atau masuk ke dalam mulut.

Satu sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk senyum miring. Ia menghancurkan dua lampu! Akal sehat Taeyong seolah menghilang saat ini.

Setelah menempatkan semua benda kembali seperti semula; Taeyong mengganti pakaian. Kaus panjang berwarna putih serta celana hitam selutut. Ia menatap pantulan diri di cermin dan tersenyum puas; Taeyong terlihat sangat cantik. Ia mengambil karet rambut; memakaikan benda tersebut pada poni hingga membentuk apple hair.

Tidak lupa, Taeyong menyemprotkan baby cologne pada leher, perut, tangan serta kaki. Ia harus memiliki harum yang akan membuat Jaehyun senang berada di dekatnya!

Ting tong

Taeyong mengigit bibir bawah ketika mendengar suara bel berbunyi. Sekarang jam tujuh malam, kemungkinan Jaehyun sudah selesai. Tanpa menunggu lama ia bergegas menuju pintu rumah; membukakan benda berwarna putih itu. Selama beberapa saat Taeyong tertegun saat melihat penampilan Jaehyun.

Kemeja putih yang sudah di gulung sampai siku, wajah tampan, celana bahan serta dua kancing kemeja yang terbuka. Rasanya, Taeyong ingin sekali menjamah serluruh tubuh Jaehyunㅡmemberikan jilatan sensual.

"Halo," sapa Jaehyun dengan senyum lebar; ia terkekeh pelan ketika melihat penampilan manis Taeyong. Belum lagi aroma bayi yang menambah kesan menggemaskan.

Taeyong mengulas senyum kecil. "Hai, silahkan masuk.."

Jaehyun melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah; sempat mengernyitkan dahi ketika melihat lampu ruang tengah serta dapur mati. Di sana lumayan gelap; namun cahaya dari kamar mandi berhasil menjadi penerangan, walaupun tidak banyak membantu.

"Lampunya mati?"

Taeyong bergumam. "Aku tidak tahu, tapi sepertinya meledak. Setelah kemarin malam Jaehyun-ssi pulang, lampunya tiba-tiba mengeluarkan suara ledakan." ia mencoba untuk terdengar meyakinkan.

"Mungkin ada yang salah. Lalu apa kau memiliki stok?"

"Tentu! Aku akan mengambilnya, ada di lantai dua." seru Taeyong antusias. Namun karena gelap; ia tidak sengaja menabrak tubuh Jaehyun hingga kini keduanya jatuh di atas lantai.

Bukannya Jaehyun tidak bisa menahan. Ia sangat terkejut ketika Taeyong menabrak tubuhnya seperti itu! Belum lagi kini Jaehyun bisa merasakan nafas Taeyong yang memiliki wangi harum bayi menerpa bibirnya.

"Uh maaf Jaehyun-ssi." bisik Taeyong pelan; ia bisa merasakan betapa kokohnya tubuh Jaehyun. Demi Tuhan! Taeyong ingin sekali menggerakan pantatnya di atas selangkangan Jaehyun; membuat lelaki tampan itu ereksi.

Satu tangan Jaehyun bergerak; menyentuh pipi Taeyong. Jaehyun ingin sekali menyentuh lelaki cantik itu; membuat Taeyong mendesahkan namanya berulang-ulang.

Taeyong bisa merasakan bahwa kini hidungnya dan hidung Jaehyun bersentuhan; ia segera menarik diri dan tertawa canggung. Sialan sekali, karena ingin membuat Jaehyun semakin penasaran, ia harus bersikap seperti ini.

"Aku harus mengambil lampu," ujar Taeyong sebelum berlari ke lantai atas; tidak memperdulikan lubangnya yang terasa gatal dan membutuhkan sentuhan.

HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang