Part 15

97.3K 8K 1.5K
                                    

SUARA nada dering ponsel berhasil membuat Taeyong menoleh. Ia berjalan menuju nakas; memperhatikan ponselnya yang berbunyi. Ada panggilan masuk dari Ten. Sebenarnya sudah dua hari ini Taeyong mengabaikan Ten karena ia sangat menikmati waktunya bersama Jaehyun di pantai. Tidur, makan, berenang dan melakukan seks.

Menghela nafas, Taeyong akhirnya mengambil ponsel yang terus menerus berbunyi, mengangkat panggilan dari sahabat baiknya. Setidaknya ia juga harus memberi kabar untuk membayar hutang budi karena Taeyong menitipkan absen kuliahnya pada Ten.

"Taeyong! Akhirnya kau mengangkat panggilan dariku. Kemana saja dua hari ini? Aku merindukanmuuuuuu! Cepatlah pulang ish!" suara rengekan Ten yang bernada melengking berhasil membuat Taeyong meringis seraya menjauhkan ponsel dari telinga.

Ah lelaki berdarah Thailand itu memang tidak pernah berubah. Selalu berteriak dengan nada melengking, menyebabkan gendang telinga rusak.

"Aku masih bersama kedua orang tuaku. Memang kau tidak pergi bersama yang lain? Mungkin aku akan pulang akhir pekan. Dua hari lagi." gumam Taeyong akhirnya; ia menatap ke luar jendela, memandangi langit malam serta air laut yang terlihat begitu indah.

Jaehyun sedang berada di kamar mandi; membersihkan diri. Setelah ini mereka berdua akan pergi untuk makan malam di restoran hotel.

Ten mendengus. "Aku tidak ingin pergi bersama yang lain. Walaupun dua hari ini aku menghabiskan waktu bersama Johnny sih, tapi aku benar-benar merindukanmu! Jaehyun Hyung juga belum menghubungiku, ponselnya tidak aktif. Aku bosan, dia menghilang tanpa kabar."

"Ah, begitukah?" Taeyong mengulas senyum lebar; ada beberapa kalimat sadis yang terucap di dalam hati. Seperti 'Rasakan! Jaehyun hyung sedang bersamaku di sini sekarang.'

"Mhm.. Aku benar-benar merindukan Jaehyun Hyung. Setidaknya dia harus memberi kabar sebelum menghilang begitu saja! Aku tahu hubungan kami memang belun jelas, tapi aku sungguh merasa khawatir bila ia pergi tanpa kabar apapun seperti sekarang." Ten menghela nafas panjang di seberang sana.

Taeyong mengulum bibir. "Mungkin dia benar-benar sibuk sampai tidak bisa memberi kabar apapun?"

"Mungkin?"

"Taeyong?"

Tubuh Taeyong tersentak saat mendengar suara lembut Jaehyun dari arah belakang; ia hampir saja menjatuhkan ponsel! Taeyong menoleh, melemparkan tatapan horror pada Jaehyun. Oh sungguh, semoga saja Ten tidakㅡ

"Kau sedang bersama siapa? Suaranya benar-benar mirip dengan Jaehyun Hyung.."

ㅡmendengar.

Ah telat.

Taeyong tertawa canggung. "Itu anak dari teman Ayahku Ten.."

"Ah.. Kurasa aku benar-benar merindukan Jaehyun Hyung sampai telingaku terus menerus mendengar suaranya tanpa henti. Kau sibuk?"

"Begitulah.."

"Okay, take care Taeyongie! Aku tutup ya, bye!"

Jaehyun mengamati Taeyong. Tahu jelas siapa yang berada di menghubungi lelaki cantik itu karena Taeyong memasang raut wajah tidak bersahabat. Yah, Jaehyun tidak tahu bahwa Taeyong sedang melakukan panggilan bersama Ten. Niatnya hanya satu; mengajak Taeyong pergi ke restoran hotel untuk makan malam.

Menghela nafas dalam. Taeyong menatap ponsel; memastikan bahwa panggilan itu sudah benar-benar terputus. Setelah yakin, ya melempar ponsel di atas kasur dan berhambur ke dalam pelukan Jaehyun. Menghirup wangi sabun yang menguar dari tubuh lelaki tampan itu; beraroma kopi.

HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang