Part 10

131K 10.3K 4.2K
                                    

SETELAH menghabiskan waktu selama dua jam untuk melakukan seks akhirnya Jaehyun dan Taeyong berbaring di atas kasur; menonton film hantu, seperti kesepakatan awal mereka. Taeyong menempelkan pipi di dada Jaehyun; menikmati usapan lembut pada pinggul hingga pantat, sesekali mendesah saat Jaehyun meremas kuat pantatnya.

Sejujurnya Taeyong tidak yakin, ia masih ingin menikmati tubuh Jaehyun. Namun lelaki tampan itu malah memutuskan untuk menonton film! Padahal Taeyong masih ingin Jaehyun menggempur lubang analnya; tidak masalah walaupun sampai pagi tiba.

"Hyung akan menginap kan?" pertanyaan itu keluar dari bibir Taeyong; memecah kesunyian. Ia mendongak, menatap wajah tampan Jaehyun yang terlihat begitu rupawan.

"Tidak tahu, kenapa?"

"Uhm, aku tidak ingin di tinggalkan sendiri setelah menonton film hantu. Takut.." nada suara Taeyong terdengar begitu menyedihkan. Walaupun sebenarnya Taeyong tidak pernah mempercayai mahluk halus! Ia tidak memiliki rasa takut.

Tapi ayolah! Taeyong tidak ingin Jaehyun pergi meninggalkannya dan bertemu dengan Ten! Apapun akan Taeyong lakukan agar Jaehyun tetap berada di sisinya. Ia sangat menyukai lelaki tampan itu.

Jaehyun tertawa, memiringkan tubuh dan mendekap Taeyong dengan erat. Kulit keduanya menempel di dalam selimut, menghantarkan jutaan volt listrik yang berhasil membuat Taeyong mengigit bibir bawah.

"Baiklah, aku akan tinggal." ujar Jaehyun akhirnya, ia mengecupi seluruh permukaan wajah Taeyong. Menikmati bagaimana wajah cantik itu mengeluarkan ekspresi erotis karena perbuatannya.

"Mmh Hyung, bisakah aku bertanya?" Taeyong mengusap pipi Jaehyun; iris hitam kelamnya menatap lurus pada wajah Jaehyun.

"Apa?"

"Bagaimana hubungan Hyung dengan Ten?"

Sebelah alis Jaehyun terangkat, ia berdehem pelan. "Sama seperti sebelumnya, kenapa?"

Taeyong mengulum bibir, "Tidak apa, hanya bertanya." sebenarnya ia ingin sekali menyuruh Jaehyun menjauhi Ten. Namun sepertinya hal itu tidak akan terjadi. Hubungan mereka saja masih tidak jelas.

"Kita hanya partner seks," Jaehyun mengecup pelan bibir Taeyong. "Aku dan Ten."

"Aku tahu.." satu tangan Taeyong memeluk pinggul Jaehyun dengan erat; menenggelamkan wajah di dada bidang si lelaki tampan. Ia tidak mau Jaehyun meninggalkannya atau hanya menganggapnya sebagai partner seks. Taeyong menginginkan hubungan jelas, tapi, apakah Jaehyun mau menurutinya?

Bukankah tadi siang Ten bilang bahwa Jaehyun tidak suka dengan hubungan yang seperti itu? Terikat? Lalu apa yang harus Taeyong lakukan agar Jaehyun mau menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih bersamanya? Semua yang Taeyong lakukan belakangan ini rasanya belum cukup. Jaehyun masih terlalu jauh untuk ia gapai.

Pikiran Jaehyun sangat misterius. Taeyong bahkan tidak pernah tahu apa yang Jaehyun pikirkan tentangnya. Atau bagaimana perasaan Jaehyun padanya. Semuanya seolah buntu, tidak menghasilkan jawaban yang jelas.

"Kenapa kau menanyakan hubunganku dengan Ten?"

"Tidak apa Hyung.."

Menghela nafas, Jaehyun mengecup pucuk kepala Taeyong dan mengusap punggung telanjang lelaki cantik itu. "Aku tidak berniat untuk menjalin hubungan serius, Taeyong. Aku tidak suka terikat."

Mendengar kalimat itu secara langsung dari mulut Jaehyun berhasil membuat hati Taeyong berdenyut nyeri. Seolah ada cubitan keras di dalam sana. Apakah Jaehyun baru saja menegaskan padanya bahwa hubungan mereka tidak lebih dari sebatas partner seks?

HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang