Uto Kangen Papah

6.1K 714 59
                                    

"Napa lu? Tumben kaga ikut gila sama yang lain?" Hanbin ikut duduk bergabung bersama Haruto di dalam kamar karena merasakan gelagat aneh dari sang adik.

Sedangkan Haruto masih asik memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong, "A Mbin.." panggil Haruto dengan suara sedikit bergetar "Uto boleh minta tolong?"

Hanbin menaikan sebelah alisnya, tumben banget ini adik bungsunya minta tolong, bisanya juga langsung ngerengek. "Kenapa?"

"Pesenin Uto tiket pesawat atau apa aja, buat ke rumah Uto yang lama" pinta Haruto "Uto mau ke makam Papah, Papah pasti sedih gara-gara Uto gak dateng kesana"

Hanbin tiba-tiba terdiam. Ia melupakan satu fakta, bahwa Haruto itu adiknya dengan ayah yang berbeda. Ya, ia sudah menganggap Haruto benar-benar adik laki-laki dari orang tua yang sama.

"Ini lebaran pertama papah di makam, dan Uto malah gak dateng kesana" gumam Haruto, air matanya tiba-tiba terjatuh "kasian papah, cuma punya Uto. Walaupun papah sebelum meninggal itu selalu galak sama Uto, tapi dia tetap papah aku"

Hanbin terdiam, ia sangat kagum kepada adik bungsunga ini. Memiliki hati yang besar untuk memaafkan seseorang yang telah menyakitinya.

"Yaudah, nanti A Mbin pesenin" kaga Hanbin "Atau Sama A Mbin aja sekalian kesananya"

Haruto menggeleng "jangan, biar Uto aja" tolak Haruto sembari mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya "ini uangnya, kalo kurang A Mbin tambahin ya"

Hanbin tersenyum masam "Gak usah, nanti pake uang A Mbin aja" tolak Hanbin "kita naik mobil Kak Jin, jarak dari sini gak terlalu jauh ko, kita bisa bulak balik"

"Nanti bunda marah" gumam Haruto "Uto takut bunda marah"

"Bunda emang galak kaya monster Ultraman" jelas Hanbin "Tapi bunda gak akan marah tentang hal ini"

💃

Permintaan Haruto kepada Hanbin untuk tidak memberitahu keinginannya kepada bunda ternyata tidak terkabulkan.

Hanbin memberitahu hal ini kepada Bunda dan Ayah.

"Yaudah, besok kita ziarah ya ke makam papah kamu" kata ayah Heechul "sekalian jalan-jalan, Han kamu mau ikut ga?"

"Han mana neeh?" tanya Hanbin "Hanna? Hanbin?"

Ayah Heechul mendelik "Hanna lah, ayah kan manggil kamu Bin, bukan Han" Jawab ayah Heechul sewot

"Besok aku mau belanja Mas, buat selametan acaranya Baekhyun" kata Bunda "gimana dong?"

"Yaudah gak usah ikut" saut Hanbin "aku aja yang ikut"

"Gak ah, ayah sama sama Uto. Sekalian jalan-jalan" tolak ayah Heechul "udah sekarang kamu tidur, besok pagi kita berangkat"

Haruto mengangguk patuh kepada ayahnya.

Ini adalah hal yang harus Haruto syukuri, ia memiliki keluarga yang selalu ada disampingya, menerimanya dengan baik dan selalu melindunginya.

Termasuk ayahnya yang sekarang. Yang menerimanya dengan baik, bahkan menyayangi dirinya melebihi kasih sayangnya kepada anak-anak kandungnya.

💃

"Kalo butuh apa-apa bilang sama ayah" kata Ayah Heechul yang sedang menyetir mobilnya "apapun itu, jangan ditahan sendirian"

Sesuai dengan janjinya, ayah Heechul benar-benar mengantar Haruto untuk berziarah ke makam papahnya.

"Ayah gak akan larang kalo kamu mau Ziarah ke makam papah kamu, atau mungkin kalo kamu mau ketemu sama kelauarga dari papah kamu" kata Ayah Heechul "selagi itu gak ganggu jadwal sekolah kamu, ayah akan izinin"

Sejujurnya Ayah Heechul sendiri dapat merasakan, dibalik tingkah konyol dan kelakuan anak bungsunya itu. Ada sesuatu yang ditutupi darinya, disimpan sendirian di dalam hati si bungsu.

Ya. Seakan-akan tawa Haruto selama ini itu tidak selepas yang lain. Tingkah lucunya hanya sebuat topeng untuk menutupi rasa tidak nyaman di hatinya.

Ini menurut Ayah Heechul, entah benar. Bisa saja salah.

"Kamu juga anak ayah, inget itu" kata Ayah Heechul dan dijawab anggukan oleh Haruto.

💃

"Beli bunga gih" titah Ayah Heechul sembari memberikan selembar uang duapuluh ribu kepada Haruto "sama airnya"

Stelah membeli bunga dan air, mereka berjalan menyusuri makam, menunuju sebuah kuburan yang terlihat masih baru.

Tanpa Haruto sadari, air matanya mengalir begitu saja saat melihat makam papahnya.

Sebenarnya Haruto menangis bukan karena kepergian papahnya, ia ikhlas.

Haruto menangis karena sekarang ia memiliki keluarga yang menerimanya dengan baik, memperlakukannya dengan baik dan menjaganya dengan baik.

Ayah Heechul.
Menganggap Haruto benar-benar anaknya, tanpa memperdulikan Haruto itu adalah anak dari suami istrinya.

Bunda.
Wanita yang sudah melahirkannya, sekarang terlihat jauh lebih baik. Sudah bisa tersenyum, walaupun masih suka marah-marah.

Mas Jinan, Bang Ibob, A Mbin, Kak Dongi.
Keempat lelaki itu menyambutnya dengan baik tanpa memperdulikan asal-usulnya.

Teh Dahyun.
Membuat hidup Haruto menjadi lebih sempurna.

Ia bersyukur atas itu semua.

💃

"Mau ketemu om kamu dulu ga?" tawar ayah Heechul dan dijawab gelengan kepala

"lagi mudik kayanya yah, gak usah deh"

Ayah Heechul menaikan sebelah alisnya "kamu ada masalah sama paman-paman kamu?"

Haruto menggeleng ragu "bukan aku yang ada masalah, tapi papah"

"Yaudah kalo kamu gak mau" kata Ayah Heechul "Kita jalan-jalan aja, disini Mall disebelah mana?"

💃

"Jadi diri kamu yang sebelumnya" kata ayah Heechul "gak usah sedih-sedih"

Haruto tersenyum dan mengangguk dengan antusisas "ASHIAAAAAAP" teriaknya heboh, membuat beberapa pengunjung memperhatikan mereka "Uto mau beli kamera, buat menunjang kerjaan Uto"

"kamu kerja apa?"

"Admin Lambe hanbin" jawab Haruto, "ayok yaaah ayoook" lanjutnya sembari menarik tangan Haruto.

Ayah Heechul menghela nafasnya. Sepertinya pria paruh baya itu menyesal karena meminta Haruto untuk kembali menjadi dirinya yang sebelumnya.

"Yaah Uto mau kamera yang kaya A Mbin yaa, eh tapi jangan deh. Mau kamera yang kaya Kak Dongi aja. Buar sekalian bikin vlog" pinta Haruto panjang lebar, sedangkan ayah Heechul hanya tersenyum saja. Karena menurutnya, lebih baik anak-anaknya bertingkah gila daripada terlihat sedih.

Tbc

[2] KIMcheees^^✓Where stories live. Discover now