THR

6.1K 619 127
                                    

Untuk tahun ini Heechul cees memilih untuk tidak melakukan mudik ke kampung halaman.

Bukannya apa-apa, di rumah nenek juga sepi. Orang nenek milih lebaran bareng sama anak bungsunya, alias Mang Baekhyun. Jadi, yang lain juga janjian buat datang aja ke rumah Mang Baek yang jaraknya tak begitu jauh.

"Hanbin belum pulang?" tanya Ayah kepada Bunda, "dia jaga malem kan?"

"Tadi aku telpon, katanya tunggu yang lain..." jawab Dahyun yang sedang asik memakan kue kering di ruang keluarga.

"Haruto mana?" tanya Bunda, "tadi abis solat Ied kayanya ga keliatan lagi."

"Keliling komplek, Bun..." kali ini Donghyuk yang berbicara, "cari nafkah."

"Astaghfirullah, bisnisnya lancar banget si Bungsu..." komentar Ayah yang kini sedang asik memakan kupat.

Di rumah memang hanya ada Ayah, Bunda, Donghyuk, Dahyun dan Haruto yang ini sudah menghilang. Sedangkan Jinhwan dan Bobby masih berada di rumah mertuanya masing-masing, lalu Hanbin yang memang mendapatkan jadwal jaga di malam takbir, kini masih di rumah sakit.

Seiring berjalannya waktu, rumah akan terasa sepi. Mungkin tahun-tahun berikutnya rumah akan terasa semakin sepi. Berisiknya Hanbin dan Bobby bahkan sudah sangat jarang terdengar di telinga Bunda.

"ASSALAMU'ALAIKUM..." suara berat Haruto serta tiga anak kembar Mas Kiki terdengar memasuki rumah.

"Apaan neh?" tanya Donghyuk heran saat melihat empat manusia yang baru saja masuk, tiba-tiba berdiri berjejer. Jangan lupakan tangan kiri dan kanan mereka yang bertempelan, lalu dilekatkan di depan dada masing-masing.

"Saya Haruto,"

"Saya Daehan," saut bocah berkacamata di sebelah Haruto.

"Saya Minguk,"

"Dan saya Manse..." tutup bocah dengan wajah cengengesan dan kacamata bulatnya.

"Mengucapkan," lanjut keempat manusia tersebut dengan komplek, "Mohon maaf lahir batin. Ayo beri kami Persenan."

Donghyuk dan Dahyun hanya bisa dia terpaku melihat ke-abstrak-an manusia-manusia penerus bangsa di depan mereka.

"Manse, akting dulu akting dulu..." saut Ayah Heechul, "abis itu baru dikasih persenan."

"Bener ya Kakek..." Manse sudah langsung bersiap-siap, menyingsingkan lengan baju kokonya. Sedangkan Minguk dan Haruto siap menjadi figuran di belakang Manse. Daehan sebagai manusia waras memilih untuk duduk bergabung dengan Donghyuk dan Dahyun yang sudah siap untuk merekam kelakuan mereka.

"Ekhem..." Manse memulai dengan berdeham, jangan lupakan tangan kanan yang terkepal di depan mulutnya.

"HEH!" teriak Manse mengikuti salah satu selebgram. Sedangkan Donghyuk yang terkejut, kini sudah membuka mulutnya, sembari menahan tawa.

"Jangan ngadi-ngadi ya lu!" lanjut Manse, "Haruto Malik Ahmad. Kak Sae, kenapa sih aku makin cinta sama cowok aku? Haruto... Malik... Ahmad?"

Wajah Manse benar-benar terlihat mirip dengan ekspresi selebgram tersebut. "To... To... yang begini lo tanya gue, To?"

Haruto sudah mendelik sebal kepada Manse, sedangkan Minguk sedari tadi hanya mengangguk-angguk saja. Sepertinya Si anak tengah itu sedang cosplay menjadi patung Hokben.

"Bapak lo nonton, To..." tawa Ayah Heechul pecah begitu saja, "kaga gue sensor, To."

💃💃

"ICUUUUUNG..." teriak Dahyun saat melihat putra sulung dari Mas Jinan berjalan memasuki rumah dengan baju koko putih, senada dengan Jinhwan.

"Onti..." panggil Jisung yang kini sudah mengulurkan tangannya, "uit."

[2] KIMcheees^^✓Where stories live. Discover now