Ep.13

8.8K 678 15
                                    

Jihoon menghampiri Yeri dikamarnya, gadis itu senyum2 sambil menatap ponselnya.

"Yer, aku pengen ngomong sesuatu" ucap Jihoon

"Ngomong aja hoon." matanya masih belum lepas dari ponselnya.

"Kau yg melakukannya kan" Jihoon to the point

Yeri menatap malas ke arah Jihoon sambil memasang ekspresi tidak bersalah.

"Jung Jihoon, apa kau punya bukti kalau aku yg melakukannya? Sebaiknya kau jangan menuduh tanpa bukti" jawabnya santai.

"Feeling ku 100% mengatakan kalau kau yg melakukannya Yer, kau bahkan tak ikut panik saat kejadian tadi siang"

"Kenapa aku harus panik sih hoon, udahlah mending kamu balik sana"

Jihoon geram dengan Yeri sehingga ia mencengkram bahu gadis itu dengan kuat.

"Awhh sakit hoon lepasin!"

"Aku akan mencari tau semuanya Yer, kaulah pelakunya dan kupastikan kau enyah dari sini setelah semuanya terbukti" Jihoon menatap Yeri dengan tatapan membunuh.

Yeri memalingkan wajahnya saat tatapan Jihoon tepat menatap manik matanya.

"IYA TERSERAH KAU SAJA!" bentak Yeri.

"Lupakan Jaehyun hyung Yer! Obsesimu kini hampir membahayakan orang lain!" Balas Jihoon

"Ck! Aku tidak akan menyerah hoon! Camkan itu!!"

"Terbukti sudah, kau pelakunya Yer" Jihoon tersenyum miring.

Pancingan Jihoon berhasil, ibu Jaehyun dan Jaehyun muncul dari balik pintu setelah mendengar ucapan Yeri.

Mata Yeri membelalak ketika melihat ibu angkatnya dan Jaehyun

"Yeri.. ibu tak menyangka kau melakukan hal seperti itu. Hanya karena dibutakan cinta kau hampir membuat nyawa Lona dan anaknya hilang" ibu Jaehyun menatap Yeri dengan penuh kekecewaan.

"I.. ibu aku bisa jelaskan" Mata Yeri berkaca kaca

"Sudah cukup, sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum ibu semakin marah. Mulai saat ini kau bukan lagi anggota keluarga Jung"

Air mata Yeri mengalir deras, ucapan ibu angkatnya seakan menghancurkan semuanya.

Jihoon dan Jaehyun hanya diam menatap kosong ke arah Yeri, mereka sudah sama kecewa seperti ibunya.

"Baiklah, aku akan pergi"

---------

Aku mengerjapkan mata saat cahaya matahari mengenai wajahku, aku merasa lebih baik dari sebelumnya dan aku bersyukur kini perutku sudah tak sesakit kemarin

"Morning little angel, kalian gapapakan didalam sana? Maafin bunda ya" ku elus pelan perutku.

Ingin sekali aku bangun dari sini tapi rasanya pinggangku masih sangat sakit.

"Aduh, pegal banget"

"Pagi sayang" kulihat Jaehyun yg baru saja datang dengan nampan berisi makanan.

"Jae aku bisa turun dan makan di meja makan" kataku

"Ssst udah kamu masih belum pulih total jadi jangan turun dari ranjang dulu"

"Yaudah sini aku makan sendiri, kamu keluar aja sana aku masih mual kalo nyium bau kamu"

Jaehyun menatapku sambil mengerucutkan bibirnya, tapi mau gimana lagi aku masih tak tahan dengan baunya.

"Ibu bilang aku g boleh ninggalin kamu tau, yaudah tunggu bentar"

Aku memakan makanan yg dibawa Jaehyun tadi sambil melihat Jaehyun yg berjalan ke arah meja rias.

Kemudian ia meraih parfumku dan menyemprotkan ke tubuhnya yg sontak membuatku kaget.

"JAEEE ihh kebanyakan pakenya astaga"

"Biarin, biar kamu g mual lagi cium bauku jadi kupake aja parfum kamu"

Aku hanya menggeleng melihat kelakuannya, dan iapun mendekat ke arahku sambil tersenyum puas.

"Jadi bagaimana? Masih mual ga?"

"Waah ajaibb aku ga mual Jae" ucapku girang.

"Akhirnya bisa deket kamuu" Jae menciumi pipiku berkali kali sampai membuatku sedikit kesal

"Iihh Jaehyun kamu ini cium atau transfer iler sih" ucapku sambil mengusap pipi.

"Dua duanya hehe"

"Dasar"

"Udah udah Lona, abisin gih sarapannya stelah itu minum vitamin oke"

"Siap pak dokter"

-----------

Jihoon menghela nafas ketika tau kalau pelakunya benar2 Yeri.

Sebelum kejadian ia pergi ke dapur yg kebetulan bersebelahan dengan kamar mandi.

Saat mengambil pisau dan hendak kembali ia melihat Yeri yg buru2 ke kamar mandi, masa bodoh dengan hal itu Jihoon kembali ke kamarnya

Namun saat ia ingin meletakkan pisau kembali, Jihoon kaget ketika melihat Lona sudah tercebur hingga ia berteriak dan kakak ibunya datang saat mendengar teriakannya.

Setelah Jaehyun membawa Lona ke kamarnya Jihoon tak ikut, ia merasa semuanya janggal akhirnya ia memutuskan untuk menyelidiki.

Jihoon melihat Sabun cair yg dicampur air di tempat kejadian terpeseletnya Lona, pikirannya berputar dan mengetahui kalau ia melihat Yeri masuk kamar mandi.

Ragu dengan pemikirannya ia memutuskan untuk melihat CCTV yg kebetulan dipasangnya kemarin malam di atas lorong yg dilewati Lona tadi.

Dan benar saja Yerilah yg menuangkan cairan sabun itu hingga akhirnya ia menyusun rencana sendiri dan berakhirlah Yeri ketahuan lalu diusir oleh ibunya.

"Aku tak menyangka, cinta akan membuat orang menjadi buta dan membahayakan orang lain" gumam Jihoon.

Tbc

Protective Husband ✔Where stories live. Discover now