Ep.14

9.2K 683 18
                                    

3 hari setelah kejadian itu aku tak pernah melihat Yeri lagi, Jeno bilang ibu Jaehyun mengusirnya aku jadi sedikit kasihan tapi bagaimanapun dia juga hampir membuatku keguguran.

Besok rencananya aku dan Jaehyun akan kembali ke rumah, malam ini aku merapikan baju lalu berniat memasukkannya kedalam koper.

"Jae, bisakah kau mengambil koper diatas lemari? Aku tidak sampai." Pintaku pada Jaehyun yg asik bermain ponsel diatas ranjang.

"Baik sayang." Ia bangun dan lekas mengambil koper itu, lalu memberikannya padaku.

Aku tersenyum menatapnya tiba2 Ia menundukkan kepalanya dan mendaratkan bibirnya ke bibirku.

Langsung saja lidah Jaehyun menyeruak masuk ke dalam rongga mulutku. Aku pun tidak mau kalah, ku tekan kepalanya sehingga aku dapat menciumnya lebih dalam lagi.

Kemudian saat ciuman itu berakhir, Jaehyun menempelkan keningnya di keningku.

"Aku suka kamu hamil begini. Dadamu semakin besar dan berisi, tubuhmu juga. Kamu jadi tambah seksi Lona..." ucap Jaehyun sambil tersenyum lebar.

"Masa sih? Jadi kalau ga hamil, aku ga seksi gitu?" Tanyaku.

Jaehyun langsung menjauhkan kepalanya dari keningku, kemudian ia menatapku masih dengan tersenyum lebarnya tak lupa tangannya yg masih melingkar dipinggangku.

"Tentu aja kamu seksi, tapi aku juga ga tahu kenapa aura keseksianmu bertambah 100 kali lipat saat kamu hamil, bahkan melihatmu yg tidak melakukan apa2 bisa membuat nafsuku langsung mencapai ubun2 tapi aku berusaha menahannya sayang." Jelas Jaehyun sambil menunjukkan seringai nakalnya.

Selanjutnya Jaehyun mengecup telinga kiriku dan menghembuskan nafasnya. Bulu kudukku langsung berdiri, kurasakan wajahku sudah mulai memanas.

Dengan cepat langsung kubuka kancing kemeja hitamnya satu demi satu. Lalu saat sudah terlepas, ku buang kemejanya ke sembarang tempat.

Jari tanganku langsung menelusuri tubuh bagian atasnya yang keren itu.

Ku belai dada bidangnya pelan² lalu turun ke perutnya yg sixpack. Jaehyun mendesah kecil, aku selalu suka suaranya.

Suara itu adalah suara favoritku. Aku tahu dia sangat tidak tahan jika aku mengelus perutnya karena di situlah titik sensitifnya.

Dengan sangat pelan dan hati2, Jaehyun merebahkan tubuhku ke atas ranjang. Ia menarik dasterku dari bawah ke atas. Ku angkat kedua tanganku agar memudahkannya.

setelah terlepas, sekarang aku hanya tinggal memakai kedua pakaian dalamku. Jaehyun pun membuka keduanya sehingga aku sudah polos.

Setelah itu giliranku. Kedua tanganku juga dengan cepat membuka ikat pinggang Jaehyun. Kemudian celananya langsung ku lepas dan ku lempar ke sembarang tempat. Kami berdua sekarang sama2 polos.

Jaehyun mencoba masuk ke dalamku dengan gerakan pelan dan sangat hati2. Begitulah, setiap kami melakukannya sejak aku hamil.

Jaehyun pasti akan bersikap jauh lebih lembut daripada biasanya.

Tangan Jaehyun terus memainkan kedua dadaku, sedangkan aku mendekap punggungnya dengan kuat sesekali kucium pipinya.

Setiap kali aku melihat Jaehyun seutuhnya, aku selalu saja takjub apalagi saat ini dia berkeringat dan wajahnya memerah semakin membuatnya terlihat seksi ditambah tubuhnya yg atletis itu, Jaehyun semakin terlihat sempurna.

Setelah permainan kami selesai, aku dan Jaehyun sama-sama terkulai lemas.

Ia berbaring di sampingku. Suara nafas kami yang terengah terdengar jelas di seluruh penjuru kamar.

Jaehyun membalikkan tubuhnya ke arahku, lalu dengan lembut ia mengelus pipiku.

Ia tersenyum, lalu mengecup keningku cukup lama dan aku memejamkan mata menikmati kecupannya yg penuh rasa sayang.

Jaehyun menarik selimut dan menutupi tubuh kami berdua. Ia memelukku semakin erat ke dalam dekapannya, walaupun perutku yang besar sedikit banyak memberi jarak di antara kami berdua.

Tangan kirinya terus membelai rambutku, sedangkan tangan kanannya melingkar di pinggangku.

Perutku yang sudah berukuran besar menempel di perutnya. Tiba-tiba aku merasakan sebuah gerakan, rupanya anak kami menendang.

"Hei, mereka menendang perutmu." Ucap Jaehyun sambil tertawa pelan.

"Kamu ngerasain Jae?" Tanyaku.

"Tentu saja sayang, perut kita nempel nih." Jaehyun kemudian membuka selimut yang menutupi tubuh polos kami.

"Yya Jae!!" Kagetku.

Ia kemudian menempelkan telapak tangan kanannya di permukaan perutku.

"Baik2 ya didalam sana sayang, jangan bikin bunda kesakitan."

Aku tersenyum dengan apa yg dilakukan Jaehyun.

"Siap ayah. Eh Jae aku sudah tidak mual lagi mencium baumu." Ucapku kaget.

"Bagus kalau begitu jadi aku bisa menyerangmu kapan saja Lona." Jae kembali mengeluarkan seringai nakalnya.

"Heh jangan macem2 ya, aku lagi hamil!" Balasku menatapnya tajam.

"Hehehe iya iya maaf sayang."

TBC

Protective Husband ✔Where stories live. Discover now