Ep.15

9.2K 661 11
                                    

Tidak terasa kandunganku sudah masuk bulan ke 9, setiap pagi aku selalu berjalan jalan ditaman sekitar rumah namun pagi ini aku berjalan sendiri karena Jaehyun masih tidur.

ia kelelahan sekali karena semalam Jae pulang sangat larut bahkan tak sempat mandi.

Saat asyik melangkah tiba2 bayi yg ada didalam kandunganku kembali menendang sehingga membuatku meringis.

"Aww kalian lelah? Oke Bunda akan duduk ya.."

Aku duduk dikursi kayu tepat dibawah pohon rindang yg tak jauh dari tempatku berjalan tadi.

"Lona? Astaga kenapa kamu berjalan sendiri?!" Tegur Jaehyun yg kini sudah berada dibelakangku.

"Aku tidak tega membangunkanmu, kamu terlihat lelah sekali Jae." jawabku sedikit takut.

"Aish bangunkan saja jangan berjalan sendiri, aku takut kamu kenapa napa sayang." Jaehyun kini duduk disampingku.

"Maaf.."

Dia meraihku kedalam pelukannya.

"Tak apa, aku hanya takut Lona..." Jaehyun mengecup singkat keningku.

"Jae, baru sekarang aku merasakan anak kita sangat aktif di dalam perutku." Ujarku mencairkan suasana.

"Masa? Mungkin karena mereka laki-laki." Jawab Jaehyun.

Tak ada angin atau hujan tiba2 Jaehyun langsung memeluk dan menciumku dengan agresif kubalas sebentar ciumannya lalu kudorong dadanya.

"Jangan disini Jae.."

"Ga tahan Lona.. kamu sayang banget buat dilewatin.. iya kan sayang?" Ucap Jaehyun dengan suara sedikit serak lalu ia mengelus perutku.

"Hiss dasar!"

Saat itu juga, tiba-tiba ku rasakan bayi di dalam perutku bergerak lagi, Aku dan Jaehyun langsung terkejut.

"Kenapa tendangannya kuat sekali?" Tanya Jaehyun sambil menatap perutku.

"Aku juga ga tahu, kenapa ya?"

"Mmm... Apa mungkin sudah waktunya?" Tambah Jaehyun dengan wajah khawatir.

"Mungkin mereka nyuruh bundanya pulang. mereka pasti cape karena aku membawanya jalan-jalan mengelilingi taman tadi." Jawabku.

"Mungkin begitu... Ayo sayang, kita pulang." Ucap Jaehyun.

----

Malamnya Aku tidur dengan gelisah, karena keringat terus mengucur di sekujur tubuhku.

Kubuka kedua mataku perlahan-lahan. Perutku rasanya mules, sakit sekali. Kuperhatikan Jaehyun, ia masih tertidur pulas.

Kuangkat tangannya perlahan-lahan yang masih menyentuh perutku dari belakang. Setelah berhasil tidak membangunkannya, aku bangkit perlahan sambil terus memegang perutku.

Akupun melangkahkan kakiku dengan sangat hati-hati ke kamar mandi.

"Lona, mau kemana??" Tanya Jaehyun sambil mengangkat kepalanya dan mengucek mata.

"ke kamar mandi."

"Kenapa?" Tambah Jaehyun.

"Sakit perut." Jawabku.

Tiba2 kedua mata Jaehyun terbuka lebar dan ia langsung membuka selimut dan bangkit dari ranjang. Kemudian ia berjalan ke arahku dan dengan lembut memegang kedua lenganku.

"Apa sudah waktunya??" Tanya Jaehyun lagi dengan raut khawatir.

"Aku juga ga tau, tapi sepertinya belum. kata dokter John tanggal lahirnya masih seminggu lagi." Jawabku.

Protective Husband ✔Where stories live. Discover now