↬3

2.1K 265 68
                                    

.
.
.
+x+
.
.
.

Disaat jam makan siang seperti, karyawan kantor akan langsung memenuhi kantin kantor. Mereka di beri waktu sekitar 40 menit untuk menyelesaikan urursan mereka sendiri, tapi karena biasanya sang CEO makan siang di luar jadi mereka masi memeliki waktu lebih lama.

Peraturan itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan setiap pergantian CEO baru.

"Mulai saat ini, jam makan siang kalian akan saya kurangi 15 menit. Jadi kalian harus makan siang dengan memanfaatkan waktu 25 menit kalian dengan baik"

Semua karyawan hanya bisa mengangguk, meskipun dalam hati mereka terus mengutuk peraturan yang baru. Sama halnya seperti Kamal, padahal biasanya ia dan teman-temannya selalu makan di luar. Agar perut mereka lebih termapani.

' Baru hari pertama menjadi bos saja sudah belagu! Dasar manusia berperi kekucingan!' - umpat Kamal sambil terus memakan makan siangnya dengan emosi.

Sungguh, kalau saja Soobin itu bukan CEO di sini. Ia ingin sekali memberinya sumpah serapah.

" Maaf tuan, bagaimana kalau anda pergi makan di luar? Akan banyak membutuhkan waktu kemba--"

"Siapa yang mengatakan aku akan makan siang di luar? Mulai besok sampai seterusnya, ketua Devisi pemasaran akan membawakan makan siang ke kantorku"

Kamal melotot tak percaya, ia langsung mengangkat jari telunjuk untuk menunjuk dirinya sendiri.

"Saya sirr?"

"Bukan!! Kucingku!! Ya pasti kau, memangnya siapa lagi?!"

"Tapi sirr, mengapa harus aku?"

"Supaya kau tidak terlihat seperti pengangguran!"

'Sialan' lagi-lagi Kamal mengumpat si CEO.

Setelahnya Soobin langsung meninggalkan kantin, dengan Beomgyu---si manager yang tertawa di sampingnya. Seketika sudut bibir Kamal turun ke bawah, dengan helaan nafas yang panjang.

"Ya, apa kau punya hubungan tersembunyi dengan CEO baru itu?"

"Atau jangan-jangan, Jung-ah kau memberikan mantra guna-guna padanya?"

"kalian saling kenal?"

"atau diam-diam kalian di jodohkan? Seperti yang di drama-drama biasanya"

"Kamal backstreet"

"Yah terserah kau sajalah" kemudian kamal menatap ke arah Yoongi yang tengah anteng dengan makanannya seraya memainkan ponselnya.


Kamal menggeleng lemas, dan kembali menikmati makan siang yang di ambilkan Jimin tadi.

"Jawab Kamal!!"

Kamal mendengus pada Jimin.

"Aku tidak peduli pada penuturan kalian! Apa kau tidak melihat wajah benciku saat aku melihatnya?!"

"ya karena apa kau membencinya? Semua harus jelas dengan alasan! tunggu, apa jangan-jangan dia menghamilimu?!!"

"YAK! jaga ucapanmu Namjoon-hyung!! Kau mau aku berubah menjadi monster dan mencabik-cabik mulut lancangmu itu?"

Wish 2 || SookaiWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu