↬27

735 99 5
                                    

.
.
.
+x+
.
.
.

Namja itu terduduk dengan memeluk erat lututnya, nafasnya memburu dengan dadanya yang kembang kempis. Menstabilkan udara yang memasuki paru-parunya.

Ia berdiri tegak saat bisa bernafas dengan normal, dilihatnya sekeliling tempat yang di maksud Beomgyu itu. Sebuah bangunan tua yang sepertinya sudah lama sekali di tinggalkan dan tak di pakai lagi.

Kamal menenguk ludahnya sedikit kasar, ia benar-benar takut dengan sesuatu yang berbau horor. Ya walaupun tempat ini tidak ada hubungannya dengan itu tapi tetap saja, suasana yang dibuatnya sukses membuatnya merinding. Gelap, kotor, dan mencekam di tambah hari yang sudah mulai gelap.

" tidak, tidak, tidak" Kamal menggelengkan kepalanya, ia tidak boleh jadi seorang penakut hanya karena hal sepele seperti itu. Demi orang yang di cintainya, ia harus mengikis habis rasa takut itu.

Dia melihat sekitar, dengan pecahayaan minim dari ponselnya, ia memberanikan diri memasuki setiap lorong di bangunan itu. Tak ada tanda keberadaan orang lain di sana selain dirinya dan beberapa bunyi jangkrik dan hewan lainnya.

"hais...apa Beomgyu hyung salah memberitahu? Atau aku yang salah tempat?kenapa seram sekali di sini?" ujarnya tak yakin.

Tapi ia tidak bisa seperti penakut terus, ia memutuskan untuk memutari bangunan itu. Dari ruangan yang terang ke ruangan gelap dan lembab, terus bergantian seperti itu. Ia terus melangkah dengan hati-hati dan hanya dengan pencahayaan dari ponselnya, mengarahkan ponsenya ke setiap sudut.

Ia terus berjalan mengelilingi bangunan kosong tersebut, hingga sampai pada salah satu sudut bangunan tersebut, ia mendonga. Ada sedikit cahaya dari ruang sudut sana, tanpa berfikir dua kali Kamal melangkah menuju ruangan tersebut.

Tap

Tap

Tap

Tap

Kamal memasuki ruangan tersebut dengan nafasnya yang kembali memburu, dan pandangan yang sama sekali tak diingin kan olehnya terpampang jelas di depan sana. Bukan sebuah ilusi semata.

Di sana, di sudut ruangan, sosok Soobin terkapar lemah dengan badan penuh darah. Dan di sisi lain sosok Taehyun yang tengah duduk bersandar ke sisi tembok, tatapannya kosong terbukti karena tak terusik dengan kedatangan Kamal. Ingin sekali Kamal melayangkan sebuah pukulan padanya, tapi ia berjanji pada Beomgyu untuk tidak melukainya.ia lebih memilih mendekati Soobin.

"yaaa Soobin?" ujarnya dengan suara gemetar.

Matanya langsung membulat saat melihat perut Soobin yang penuh darah, itu luka tusukan. Kemudian di goyangkan tubuhnya itu perlahan.

"S-soobin, yaa bangunlah Soobin" ujarnya sambil mengelus wajah pucat Soobin.

Tak di sangka mata Soobin yang semula tertutup perlahan terbuka, deru nafas terdengar sangat berat di setiap tarikan.

"Soobin-ah-!" merasa mendapat respon Kamal kembali memanggil nama Soobin. Tak lupa tangannya yang masih setia mengelus wajah pucatnya itu.

"K-kamal....." ucap Soobin nyaris tak terdengar jika saja Kamal tak mendekatkan telinganya.

"Iya, ini aku. Kumohon bertahanlah sebentar, bantuan akan segera datang" tutur Kamal yang sebenarnya untuk menenangkan dirinya.

Wish 2 || SookaiWhere stories live. Discover now