↬4

1.8K 236 18
                                    

.
.
.
+x+
.
.
.


" Dasar idiot! Tidak waras! Orang gila! Otak kucing! Lebih baik aku di pecat dari sini dari pada harus menjadi sekertarisnya, memangnya dia siapa memerintahku seperti itu?"

"Tentu saja dia bos mu di sini"

Kamal melirik Beomgyu yang tengah menertawakannya. Seandainya Beomgyu itu bukan seniornya disini, ingin sekali saat itu dia melemparkan vas bunga padanya.

"ada apa denganmu nyonya? Kenapa kau terus-terusan melempar emosi?"

Kamal mendelik pada Jimin. "Aku laki-laki-! Jangan memanggilku seperti itu-!"

"ada apa Jung-ah? Apa ada masalah besar?"

Namjoon bertanya dengan lembut pada Kamal, ia langsung menatap Namjoon seolah teringat sesuatu.

"Oh-! Aku ingin bertanya, sebenarnya laporan apa yang kalian berikan pada si bos?"

Kening Namjoon mengkerut bingung.

"Laporan? Laporan apa? Kita tidak, membuat laporan apapun selain membereskan berkas-berkas dari tadi pagi"

Kamal melirik Beomgyu yang kini tengah menahan tawanya itu, pria itu berdeham kemudian melangkah pelan meninggalkan ruangan kamal.

"Brengseeeeeek-!! Jadi si bos idiot itu menjebakku?! Aargggghhhh-! Dasar gila-!!! Idiot-!!! Brengseek-! Sialan!! Aku mempercayainya-!!!"

Dan Soobin tertawa terbahak di sebuah ruangan menyaksikan Kamal yang kini memukuli mejanya sendiri dengan erangan frustasi. Tentu saja Soobin bisa melihat semuanya, ia rela berlari ke ruangan pemantau cctv untuk melihat ekspresi Kamal setelah di bohongi olehnya.

Oh jangan bilang, si bos tidak benar-benar sedang gila kan?

.
.
.
.

Kamal sudah sampai di rumahnya pukul 5 sore, ia langsung melempar tasnya ke sofa begitu saja. Ia juga melempar tubuhnya kesana untuk sekedar istirahat sebentar, hari ini hari yang begitu berat, bukan hanya tubuhnya yang terasa lelah, batinnya juga sangat lelah.

Tanpa sadar Kamal mengepalkan tangannya. Hari ini Soobin banyak sekali memberikan laporan untuk Kamal cek, bahkan jarinya terasa akan putus karena terlalu lama mencatat. Kamal juga harus menulis ulang jadwal Soobin kedepannya di buku catatan milik Beomgyu.

Padahal Beomgyu sudah bilang biar saja Kamal meminta padanya, tapi namja otak kucing itu malah ngotot untuk Kamal saja yang menyalinnya.

"Apakah aku sedang menatap wajah? Atau pantat monyet? Cih jelek sekali-!"

"Diam Kookie hyung aku sedang tak ingin berdebat denganmu sekarang ini"

" siapa juga yang mau mengajakmu berdebat? Cih percaya diri sekali-!"

Jeon Jungkookie--- sahabat Kamal yang juga memiliki wajah cantik sepertinya, tampak berjalan menghampirinya dan ikut merebahkan badannya di sana.

Kookie mendudukkan dirinya dengan ia mengangkat kaki kamal, membiarkan kaki Kamal di pahanya. Dan memijitnya pelan.

"Kau lelah kan?"

"Menurutmu bagaimana hyung?"

Kookie mendengus pelan, dengan pandangan yang masih fokus memijat kaki Kamal dengan hati-hati.

"Bagaimana dengan perusahaanmu, hyung?"

"Semua baik berjalan seperti biasa"

"tidak ada yang kau pecat lagi kan?"

Sebenarnya ada, tetapi Kookie menggelengkan kepalanya yang kini sedang fokus dengan Tv yang sedang berusaha ia nyalakan.

"Tidak ada"

Wish 2 || SookaiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt