↬ 24

725 100 9
                                    

.
.
.
+x+
.
.
.

Halo" sebelumnya maaf ya baru bisa up lagi nga punya ide author tuh
Maapkan diriku:>

.
.
.

"Kalian-! Apa yang kalian lakukan hingga menjaga satu orang saja bisa hilang-!"

"maaf, ini salahku..."

"T-tidak semua ini salahku, andai saja aku tidak egois untuk membeli makanan lagi, pasti aku ada bersama Soobin sambil menunggu kamal selesai menelphone" Kookie memotong ucapan Kamal sebelum namja itu berucap lebih jauh lagi. Tak lupa ekspresi khawatir di wajahnya.

Ya, keduanya langsung bertolak ke rumah Soobin yang kebetulan Beomgyu sedang berada di sana, sebenarnya Kamal masih memaksa untuk mencari Soobin dan menemui orang yang ia curigai.

Di sanalah mereka, duduk di sofa ruang tamu bersama Beomgyu yang berdiri dengan tangan memijit pelipisnya. Bentakannya tadi bukanlah kemarahan namun lebih tepatnya ke khawatiran akan hilangnya Soobin. Tak lama kemudian, ia terduduk dengan air matanya yang sudah mulai mengalir.

"Bagaimana? Bagaimana ini?"

Mereka bingung harus mencari Soobin kemana. Tak ada tanda-tanda dari keberadaan Soobin, mereka melaporkan pada polisi pun percuma. Mereka harus melaporkannya setelah 24 jam, dan menggunakan Gps yang ada di ponsel Soobin pun percuma juga karena ponselnya sejak tadi tidak bisa di hubungi.

Kamal tiba-tiba berdiri dari duduknya dan mengambil Hodienya yang semula bertengger di sofa.

"mau kemana kau?" tanya Beomgyu sebelum Kamal melangkah.

" aku harus menemui seseorang, hyung kalian berusahalah untuk meminta bantuan atau pada kenalan kalian untuk mencari Soobin. Semua tak akan berubah jika kalian hanya diam dan meratap" ujar Kamal sampai akhirnya meninggalkan Beomgyu dan Kookie yang ternganga dengan ucapannya barusan.

Apa mereka baru saja mendapat nasihat dari seorang bocah?

Dengan buru-buru kamal mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang di kontaknya.

"......"

"aku butuh bantuanmu dan ini wajib. Temui aku di taman dekat rumahmu, aku akan menunggumu di sana" kamal menutup panggilannya dan langsung menuju taman yang di maksud.

Sungguh, kejadian ini adalah hal yang mengejutkan bagi Namja itu. Dirinya merasa bersalah, dan sangat bersalah. Andai ia tak menjawab panggilan itu jauh dari tempat Soobin berada, mungkin saat ini dia masih duduk manis dan tersenyum manis di hadapannya. Tapi mau bagaimana lagi? Jika nasi sudah menjadi bubur tak akan bisa kembali lagi menjadi nasi. Apa lagi beras.

"Kamal-!"

Panggilan yang tertuju pada Kamal membuat Kamal tersadar dan menoleh ke arah sumber suara. Matanya menyerngit ia merasa hanya menghubungi satu orang tapi kenapa malah ada dua orang lain yang membuntutinya di belakang?

"apa ini? Apa yang kalian lakukan di sini?"

"hm? Kau yang menghubungiku untuk menemuimu segera, kau tau aku malas keluar sendirian jadi aku mengajak mereka saja" jelas Yoongie dengan cengirannya.

Wish 2 || SookaiWhere stories live. Discover now